10 Tips Tombol CTA Meyakinkan Audiens untuk Bertindak
CTA atau Call-to-Action adalah kata, frasa, atau kalimat yang mendorong audiens untuk melakukan tindakan tertentu.
CTA biasanya bisa berupa tombol atau tautan yang ditempatkan pada tampilan kontras dan mencolok secara visual di halaman web.
Dengan membuat Call-to-Action yang tepat, Anda bisa memengaruhi orang yang mengunjungi situs atau membaca kontan Anda untuk melakukan sesuatu yang spesifik, seperti:
· Beli produk.
· Mengunduh/ download.
· Mendaftar untuk buletin.
· Baca artikel lainnya.
· Bagikan konten di media sosial.
· Berlangganan jasa.
Dan banyak lagi.
Apapun tujuan Call-to-Action website Anda, yang penting diingat adalah bahwa tidak semua ajakan bertindak dibuat sama. Ada yang kuat, persuasif, ada juga yang terkesan santai dan tidak seperti berjualan.
Tapi, bagaimana sih cara membuat Call-to-Action yang sempurna untuk website, email, landing page, atau konten Anda lainnya?
Sebelum membahasnya, mari kita cek dulu beberapa jenis Call-to-Action yang paling umum digunakan.
5 Jenis Umum CTA
Setiap kali membuat konten, Anda mungkin ingin menyisipkan CTA. Hal ini berlaku untuk posting blog, video YouTube, posting media sosial, episode podcast, dan banyak lagi.
Pada dasarnya, ada 5 area paling umum untuk menampilkan CTA online:
1. Tombol halaman web.
2. Tombol penawaran. Contohnya seperti: popup, slide-in box, floating bar, dan sebagainya. Kalimat atau copywriting yang dibuat harus singkat, menarik, dan persuasif. Sehingga, bisa mengarah ke tombol CTA yang kuat.
3. Anchor text di postingan blog.
4. Tombol atau teks dalam email.
5. Teks di postingan media sosial.
Apa itu CTA/ Call-to-Action/ Ajakan Bertindak?
Call-to-Action atau CTA sesuai namanya yaitu berupa permintaan atau ajakan untuk audiens agar mau melakukan tindakan tertentu. Tindakan apa? Bisa berupa apa saja! Seperti mengunduh e-book, follow Instagram atau Twitter, bahkan bisa juga membeli produk atau barang tertentu.
Secara singkat, apapun bisa menjadi CTA ketika Anda meminta audiens untuk melakukan sesuatu dan memberikan arahan yang dapat ditindaklanjuti.
Sebagian besar CTA berbentuk tombol atau pesan yang ditempatkan secara mencolok dan strategis untuk menarik perhatian yang optimal. Tujuannya adalah pesan bisa tersampaikan dengan sejelas mungkin.
Desain strategis dari CTA adalah agar menarik perhatian pembaca. Cara mencapainya didasarkan pada audiens, citra brand yang Anda inginkan, dan pengaturan di mana CTA ditempatkan.
Biasanya, CTA yang sukses adalah yang bisa menarik secara visual dan gaya bahasa. Termasuk, skema warna, font, gambar, desain, kalimat, dll. Tombol juga harus intuitif, responsif, dan bisa terhubung secara efektif dengan audiens.
Apa manfaat CTA?
Banyak perusahaan, organisasi, dan situs web yang berbeda dapat memperoleh manfaat dari CTA. Seperti yang kita pelajari di atas, CTA digunakan untuk meminta tindakan yang diinginkan dari pengguna. Maka itu, CTA sangat penting bagi bisnis online.
Beberapa contoh situasi di mana CTA dapat berguna adalah:
· Sebuah perusahaan pakaian ingin pelanggan untuk membeli t-shirt edisi terbatas– Kemungkinan CTA, “Beli Buruan, Sebelum Kehabisan”.
· Seorang konsultan bisnis yang ingin audiensnya membeli bukunya – Kemungkinan CTA, “Order Bukunya Sekarang”.
· Perusahaan perangkat lunak (SaaS) ingin Anda mengaktifkan uji coba gratis program mereka – Kemungkinan CTA, “Dapatkan FREE Trial 30 Hari Sekarang”.
· Seorang webmaster ingin Anda berlangganan ke daftar email atau blognya – Kemungkinan CTA, “Temukan Berbagai Info Menarik Langsung ke Inboxmu.”
Intinya, jika Anda pernah ingin audiens melakukan suatu tindakan, Anda tidak hanya dapat menggunakan CTA untuk mengaktifkan ini. Tetapi, Anda juga dapat mengoptimalkannya untuk meningkatkan tingkat konversi agar audiens tertarik membeli atau melakukan ajakan kita.
Bagaimana cara memaksimalkan CTA?
Agar sebuah situ web bisa semakin maksimal CTA-nya, elemen pertama yang perlu dilihat adalah bagaimana CTA dirancang atau dibuat.
Kunci utama untuk membuat CTA yang efektif dan memikat adalah menerapkan psikologi dasar. Anda juga bisa menerapkannya pada strategi CTA berikutnya.
Ya, psikologi dasar berperan besar dalam marketing. Namun, tak cuma itu, optimasi CTA juga perlu mempelajari dan memahami unsur psikologi.
Misalnya, pernahkah Anda melihat iklan di feed Instagram atau media sosial Anda, di mana setelah melihat postingan tersebut, membaca keterangannya, dan segera setelah itu, Anda membayar untuk barang yang sebenarnya tidak Anda butuhkan, dan sebelumnya tidak berniat untuk membeli?
Nah, inilah yang dimaksud dengan CTA yang sukses. Sebagian besar orang pasti pernah mengalami hal serupa.
Dengan hanya menggunakan postingan dan caption yang dioptimalkan, iklan dapat membawa audiens ke tahap penyajikan informasi (Awareness), menciptakan keinginan (Desire), dan pada akhirnya meyakinkan audiens untuk membeli. Inilah contoh kampanye CTA yang dioptimalkan untuk konversi.
Setiap bisnis harus memperhatikan seberapa efektif CTA mereka. Dengan lebih dari setengah miliar situs web di internet, Anda harus memastikan bahwa situs web Anda bersaing di dalam industri.
Jangan khawatir, sebenarnya tidak sulit kok, membuat CTA yang memberikan audiens alasan bagus untuk membeli.
Tips marketing untuk membuat CTA yang sukses menarik pembeli di website, email, iklan, dan lainnya.
Berikut adalah beberapa tips untuk membuat CTA yang perlu diperhatikan pelaku usaha. Mari simak, yuk!
1. Minimalkan risiko.
Ketika membeli barang atau jasa, sebagian besar konsumen tentunya akan berpikir-pikir terlebih dulu apa saja risiko yang terlibat. Nah, agar konversi semakin tinggi, cobalah meminimalisir atau menghilangkan risiko terkait pembelian ini.
Contohnya, banyak bisnis yang menyebutkan tentang “100% Money Back Guarantee” atau bahkan “Garansi Seumur Hidup”.
Money Back Guarantee akan menghilangkan ketakutan pembelian dan meyakinkan keputusan audiens untuk membeli. Alternatif cara lainnya, adalah menawarkan uji coba GRATIS untuk waktu tertentu seperti yang dilakukan Spotify.
Atau perhatikan contoh CTA di bawah ini:
Pastikan audiens tahu bahwa pembelian Anda aman dan tidak pernah ada risiko yang mengganggu. Tanpa ada kontrak apapun, bisa berhenti berlangganan kapan saja,
CTA semacam ini secara efektif menghilangkan banyak keraguan atau kekhawatiran yang mungkin dimiliki pelanggan.
2. Fokus ke manfaat.
Kebanyakan tombol CTA adalah “Daftar Sekarang” atau “Beli Sekarang”. Alih-alih membuat tombol yang sama, arahkan audiens langsung ke produk atau fitur manfaat bisnis Anda.
Contohnya seperti gambar CTA di atas, langsung diarahkan ke “View Listing” sebagai halaman pendaftaran atau halaman profile yang bisa disesuaikan.
3. Soft CTA.
Menjalankan kampanye email? Coba Soft CTA.
Tak seperti tombol diskon atau penawaran “Order sekarang”, ajak lebih banyak orang ke landing page Anda untuk menjelajah sebelum mereka membeli produknya:
4. Ciptakan urgensi.
Anda mungkin memperhatikan ada beberapa CTA yang menciptakan urgensi atau keterbatasan waktu. Hal ini akan mengirimkan sinyal halus yang membuat audiens berpikir, kalau tidak bertindak cepat maka akan ketinggalan.
Frasa atau kalimat yang paling sering digunakan, seperti “Waktu Terbatas” atau “Selama Persediaan Masih Ada” karena orang lebih cenderung membeli sekarang, agar tidak kehabisan waktu promo.
Ini juga alasan mengapa banyak promosi memiliki kata "sekarang" dalam penawarannya. Ketika Anda menciptakan rasa urgensi dalam CTA, Anda akan mendorong audiens untuk membeli dan menghasilkan tingkat konversi lebih tinggi.
Contoh urgensi CTA:
Selain itu, perlu diingat pula bahwa terkadang FOMO atau kelangkaan bisa membuat audiens ragu-ragu. Apalagi, jika ada kalimat seperti: "Cepat, beli selagi persediaan masih ada!" Tahukah Anda, orang-orang kebanyakan tidak suka disuruh membeli.
Jadi, bagaimana solusinya? Ciptakan kalimat yang menyiratkan kelangkaan, seperti “yuk, amankan seat Anda hari ini!”, atau “maaf, promo terbatas, besok harga kembali normal!”
Pesan yang menyiratkan urgensi menegaskan bahwa penawaran ini mungkin akan hilang besok, tanpa perlu mengatakan hal itu akan terjadi.
5. Psikologi kepuasan instan.
Manusia menginginkan akses yang instan, kepuasan, dan hasil yang cepat.
CTA yang hebat menggunakan faktor ini melalui kata-kata seperti "lihat di situs Anda" untuk menarik audiens yang mencari solusi secara cepat.
6. Pembelian impulsif.
CTA yang menarik bagi pembelian impulsif sangat bagus untuk iklan.
Dengan kata kerja, didukung fitur bermanfaat, dan sedikit kalimat urgensi, maka CTA Anda akan menawarkan solusi yang dibutuhkan sehingga lebih besar kemungkinan akan diklik audiens.
7. Desain tombol CTA.
CTA lebih dari sekadar copywriting. Desain juga bisa menghasilkan tindakan.
Elemen seperti panah memberi tahu pengunjung tempat untuk memusatkan perhatian mereka dan mendorong aliran alami dari judul menuju ke klik tombol CTA.
8. Testimoni.
Bukti sosial seperti ulasan pengguna, testimoni, komentar, dll, tidak hanya untuk kutipan di tengah landing page Anda.
Testimoni juga perlu ditampilkan di sekitar tombol CTA. Kenapa begitu? Karena, hal ini dapat secara efektif memengaruhi audiens lainnya bahwa bisnis ini memang sudah terbukti manfaatnya. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan, karena pengguna lain juga sudah memakainya.
9. Gunakan kata yang tepat.
Kata-kata seperti “mendaftar”, “berinvestasi”, “memulai”, terkesan umum dan tidak ada yang “spesial” bagi audiens masa kini.
Cobalah untuk membuat tombol CTA dengan kata-kata yang tepat sasaran dan tanpa basa-basi. Sehingga, secara alami audiens akan menganggap CTA Anda penawaran yang tulus dan kredibel.
10. Kata ganti orang pertama.
Alih-alih menggunakan " Anda", gunakan frasa orang pertama seperti "saya".
Ini secara langsung melibatkan pengguna dan membantu mereka berkomitmen untuk mengklik CTA Anda.
Apakah tips-tips membuat CTA yang “menjual” di atas membantu Anda? Yuk, berbagi info, comment, atau konten marketing menarik lainnya, follow akun Instagram @mayar_id.
Technology photo created by freepic.diller - www.freepik.com