Alasan Youtuber Perlu Bikin Kursus Online, Dobel Cuan!
Generasi muda saat ini kalau ditanya soal cita-cita, sudah bukan lagi ingin menjadi dokter, pengacara, atau polisi. Melainkan, ingin menjadi Youtuber.
Fenomena ini didukung oleh penelitian dari The Sun, hampir 75% generasi Z yang lahir pada 1997 – 2012, ketika disurvey memilih menjadi Youtuber dalam hal karir.
Sebenarnya, tidak mengherankan, kenapa semakin banyak anak muda yang ingin menjadi Youtuber. Mengingat, hasil yang diperoleh dari membuat video cukup lumayan. Dalam waktu singkat, bergantung pada jumlah tayangan dan penonton, mencari nafkah lewat platform Youtube seakan-akan sangat didambakan setiap orang.
Namun, siapa sangka menjadi bintang Youtube itu juga perlu pertimbangan matang. Jangan sampai Anda seperti memasukkan semua telur dalam satu keranjang yang sangat tidak stabil.
Memang dengan memiliki banyak followers di Youtube, Anda bisa menghasilkan jutaan. Tetapi, perlu diingat, Anda juga memiliki penghasilan tak menentu. Tengok saja, saat terjadinya “Adpocalypse” pada awal 2018.
Tiba-tiba pengiklan menarik iklan mereka dari jenis konten video tertentu. Sedangkan, video yang sudah sesuai pedoman Youtube malah didemonetisasi. Alhasil, penghasilan menurun drastis. Singkatnya, menjadi kreator Youtube itu tidak ada kepastian dari segi finansial.
Di sinilah peran penting berupaya mencari sumber-sumber penghasilan lain. Atau, bisa dikatakan diversifikasi penghasilan. Jangan cuma mengandalkan konten video Youtube, tapi… pikirkan sumber penghasilan dari konten lainnya.
Bagaimana cara mendiversifikasi penghasilan sebagai YouTuber?
Seperti yang sudah sedikit dibahas di atas, cara terbaik bagi Youtuber untuk mendiversifikasi penghasilan adalah kursus online atau membuat kelas online.
Kenapa sih, harus membuat kursus online? Ada beberapa alasan yang sangat bagus bagi Youtuber membuat konten kursus online. Di antaranya:
· YouTuber sudah memiliki audiens yang saling berinteraksi.
· YouTuber mahir membuat konten video.
· YouTuber memiliki platform digital marketing bawaan.
Kabar baiknya, kursus online adalah produk yang bisa Anda buat sekali, tapi bisa dijual berulang – ulang. Bahkan, hanya mencantumkan tautan di semua deskripsi video Youtube, akan sangat membantu mempertahankan aliran penjualan yang stabil.
Jenis kursus apa yang harus dibuat oleh YouTuber?
Menjawab pertanyaan tersebut, tentunya setiap Youtuber punya pendapat berbeda. Vlogger harian akan membuat materi kursus online yang berbeda dengan vlogger makanan, atau vlogger kecantikan.
Mari kita lihat beberapa contoh berikut ini:
Contoh – contoh kursus online yang dibuat Youtuber
1. Cara membuat daily vlog.
Daily vlogger menampilkan kegiatan sehari-hari atau reality show mini seputar kehidupan mereka. Terlihat seperti tidak punya topik atau ciri khas, bukan?
Tapi, coba perhatikan lagi, bukankah kebanyakan audiens daily vlog adalah anak muda? Bisa jadi, mereka adalah kalangan Youtuber pemula atau masih baru mengenal Youtube.
Karena itu, Anda bisa membuat kursus online, misalnya tentang “cara membuat daily vlog”.
Banyak daily vlogger yang berusaha meningkatkan followersnya dengan menjalani gaya hidup yang unik. Jadi, mungkin mereka akan membuat kursus tentang membesarkan akun channel Youtube dalam 3 tahun, cara tinggal di mobil van, cara keluarga menerapkan pola makan vegan, dan kursus online apapun yang cocok dengan gaya hidup mereka.
2. Cara membuat cat-eye dengan spidol eyeliner.
Beda dengan daily vlogger yang menceritakan kisah kehidupan sehari-hari. Umumnya, vlogger kecantikan menumbuhkan audiens dengan menampilkan tutorial riasan atau make up. Karena persaingan yang sangat ketat di kategori beauty vlog, tak sedikit vlogger kecantikan yang takut kalau tidak bisa membuat kursus online.
Padahal, kursus online itu mudah dibuat dan materinya bisa tentang berbagai hal. Misalnya, untuk vlogger kecantikan bisa membuat kursus online yang menjelaskan dasar-dasar teknik memulaskan peralatan make up seperti eyeliner.
Tema kursus online, misalnya “cara membuat cat-eye dengan spidol eyeliner.” Meski terkesan sepele, tapi untuk kalangan make up artist pemula, kursus online ini akan sangat bermanfaat dan diburu.
3. Penyajian makanan restoran bintang 5.
Sama seperti vlogger kecantikan, kadang food vlogger juga bingung harus membuat kursus online dengan tema apa? Kuncinya adalah sedikit kreatif. Kalau Anda mengusung konsep makanan sehat, cobalah membuat kursus online tentang cara beralih dari diet standar ke gaya hidup yang lebih sehat.
Atau, buatlah kursus online tentang presentasi atau cara menyajikan makanan ala restoran bintang 5. Kita harus berinovasi dan lebih unik untuk memikat followers Youtube.
Cara mempromosikan kursus online Anda di YouTube
Setelah mendapatkan tema kursus online, kendala berikutnya yang sering dihadapi banyak Youtuber adalah promosi atau memasarkan kursus online.
· Durasi iklan singkat, tapi value tinggi.
Kebanyakan audiens tidak akan duduk manis melihat iklan berdurasi lebih dari 10 menit. Apalagi, untuk iklan kursus online yang mungkin banyak teori. Namun, audiens akan menonton video yang memberikan value sambil tanpa sadar diarahkan ke pembayaran untuk membeli dalam kursus online.
· Membuat judul yang menarik.
Sebagai contoh, kalau Anda membuat kursus tentang keterampilan dapur dan dipromosikan di channel Youtube kategori food vlogging. Anda bisa membuat video berjudul “ Keterampilan Pisau Dasar yang PERLU Dipelajari Para Koki”, lalu jelaskan dalam kursus tersebut tentang dasar-dasar menggunakan pisau untuk memotong sayuran, mengukir buah, mencincang daging, mencacah bumbu, dan lainnya.
· Berikan diskon dan penawaran promo terbatas.
Di akhir video, jelaskan bahwa Anda memiliki kursus online yang meliputi setiap keterampilan dasar yang dibutuhkan agar bisa menjadi koki handal. Selain itu, tersedia diskon atau voucher bagi audiens yang menonton kursus online sampai akhir.
Bonus ini bisa berupa e-Book yang bisa diunduh, atau mungkin konsultasi gratis via Skype dengan 10 orang pembeli pertama.
Jadi, kuncinya adalah memastikan Anda tidak sekadar menjual kursus online. Melainkan, Anda juga perlu:
· Memberikan value/ nilai lebih kepada audiens.
· Buat audiens merasa seperti mendapatkan penawaran khusus.
· Ucapkan terima kasih kepada audiens yang telah menonton dan mendukung Anda hingga akhir kursus online.
Cara mempromosikan channel Youtube Anda ke audiens target.
Ada banyak cara untuk mempromosikan saluran YouTube Anda. Antara lain:
1. Membuat thumbnail.
Thumbnail meskipun hanya berupa gambar kecil, tapi sangat penting. Thumbnail akan dilihat audiens pertama kali ketika scrolling atau menjelajahi hasil penelusuran.
Selain itu, thumbnail akan membuat audiens tertarik untuk memutar video atau meng-klik video Anda.
2. Menggunakan SEO di video.
Seperti mesin pencari, YouTube memiliki algoritme peringkat yang menetapkan, di mana konten akan muncul di hasil pencarian. Untuk memastikan peringkat konten Anda di YouTube, pikirkan judul, deskripsi, dan tag. Kemudian, optimalkan untuk SEO.
3. Memilih judul untuk video.
Judul video YouTube akan membantu audiens dalam memahami tentang apa isi video Anda. YouTuber dengan audiens yang besar sering menggunakan "clickbait", menggunakan judul seperti, "Anda tak akan percaya apa yang dilakukan orang di video ini!.”
Judul menghebohkan seperti itu biasanya berfungsi jika Anda memiliki puluhan ribu followers. Tapi, kalau baru memulai clickbait tidak akan berfungsi. Yang lebih efektif untuk YouTuber pemula adalah menggunakan judul sederhana dengan kata kunci.
4. Tulis deskripsi video.
Saat Anda mengunggah video, janga lupa tulis deskripsi video. Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengoptimalkannya. Antara lain:
· Pastikan deskripsi Anda mengandung kata kunci dan menjelaskan tentang video Anda.
· Isi deskripsi Anda lengkap. Deskripsi yang lebih panjang sering kali diberi peringkat pencarian yang lebih baik.
· Tautkan ke channel digital marketing lainnya. Seperti: blog, media sosial, landing page, dll.
5. Memilih tagar/ hashtag.
Hashtag atau tagar berperan untuk mendukung kata kunci video Anda. Ibaratnya, tagar akan memberi sinyal ke Youtube tentang video Anda. Ketika Anda menandai video, pilih serangkaian kata kunci yang terkait dengan brand atau konten kursus online Anda.
Misalnya, jika video Anda tentang “cara merajut untuk pemula.” Maka, tagar yang paling cocok seperti: cara merajut, cara merajut syal, tutorial merajut, merajut untuk pemula, merajut bersama Vanesa, dan sebagainya.
***
Semoga dengan panduan di atas, Anda bisa membuat kursus online yang mendatangkan cuan tambahan, selain dari konten Youtube.
Anda juga bisa membaca Panduan Kelas Online di Mayaruntuk mempermudah pengelolaan peserta kursus online, sampai ke tahap pembayaran dan mengunggah materi.
Cuma butuh semenit, Anda bisa langsung jualan dan memasarkan kelas online, coba demo GRATIS 30 hari Mayar untuk membuktikannya. Tanpa kontrak, tanpa biaya apapun!
Foto oleh Anna Nekrashevich dari Pexels