Headless Commerce vs e-Commerce Biasa, Manakah yang Terbaik?
Dalam dunia e-Commerce, terdapat dua jenis platform yang dapat digunakan, yaitu Headless Commerce vs e-Commerce biasa.
Jika Anda termasuk pemilik toko online yang ingin terus berinovasi, mungkin istilah “headless” sudah tidak asing lagi, ya.
Tapi, apa bedanya Headless Commerce vs e-Commerce Biasa? Manakah yang lebih cocok untuk toko online atau bisnis digital Anda?
Di artikel ini kita akan menjawab pertanyaan tersebut, sehingga Anda bisa memutuskan jenis platform yang tepat.
Mari kita baca pembahasannya di bawah ini.
Fleksibilitas dan Personalisasi Headless Commerce
Platform Headless Commerce mengirimkan pesanan pelanggan dan memasukkannya melalui API (seperti Shopify, Magento, Mayar, dll) untuk mendebit kartu pembayaran.
Kemudian, pelanggan akan dikirimkan email konfirmasi dengan nomor otentikasi, semuanya dilakukan tanpa mengharuskan Anda membangun database apapun.
Dari segi fleksibilitas, Anda sebagai pemilik toko online dapat mengikuti tren pasar atau menawarkan produk baru tanpa perlu merombak sistem Anda.
Ini artinya, layanan e-Commerce juga lebih mudah dipersonalisasi karena ketika membangun integrasi, tidak bergantung pada sistem back-end.
Selain itu, Headless Commerce jauh lebih fleksibel jika Anda perlu mengubah fungsinya di bagian back-end. Hal ini membuat developer website atau programmer jadi lebih mudah membuat perbaikan atau integrasi tanpa harus menghentikan operasional website atau aplikasi e-Commerce.
Manfaat Headless Commerce vs e-Commerce Biasa
Sekarang, coba kita bandingkan beberapa keuntungan yang ditawarkan Headlessw Commerce vs e-Commerce Biasa:
1. Menambahkan produk atau penawaran baru
Menambahkan produk dan penawaran baru adalah salah satu alasan yang paling menarik dari Headless Commerce.
Peluncuran produk baru terkadang memerlukan pekerjaan integrasi tambahan, yang mungkin sulit bagi perusahaan karena masih terikat dengan sistem lama dan belum ingin berinvestasi dalam sistem baru.
Headless Commerce membantu mempermudah integrasi dengan struktur apapun yang paling sesuai dengan kebutuhan bisnis di waktu tertentu.
Ini artinya, apapun penawaran baru yang diberikan bisnis bagi pelanggan, teknologi Headless Commerce akan selalu siap membantu dan menjaga penjualan tetap berjalan.
2. Menawarkan layanan yang lebih personal
Anda dapat menawarkan layanan yang lebih dipersonalisasi kepada pelanggan karena mudah dikustomisasi, saat membangun integrasi untuk memenuhi kebutuhan.
Layanan yang lebih disesuaikan berarti Anda dapat menawarkan pengalaman terbaik kepada pelanggan. sayangnya, hal ini tidak bisa diberikan oleh e-Commerce biasa atau e-Commerce tradisional.
Sebagai contoh, website atau aplikasi e-Commerce Anda menawarkan platform chatbot layanan pelanggan yang menyelesaikan masalah mereka dan memberi tahu tentang diskon, promosi, dan produk baru.
Misalnya, jika API menyediakan data yang tidak akurat atau tidak menyediakan apa yang Anda butuhkan, lebih mudah bagi Anda untuk mengubah fungsinya. Sebaliknya, e-Commerce tradisional seringkali memiliki persyaratan khusus yang harus dipenuhi.
Platform Headless Commerce lebih fleksibel daripada jenis solusi lainnya. Hal ini membuat programmer atau developer website mudah membenahi kapanpun sesuai kebutuhan tanpa khawatir biaya di masa mendatang atau integrasi tambahan di kemudian hari.
3. Pengalaman mulus bagi pelanggan
Pelanggan yang sudah memutuskan akan membeli produk atau layanan e-Commerce ingin transaksi yang cepat, mudah, dan praktis.
Mereka tidak ingin beralih ke halaman lain hanya untuk membayar yang ujung-ujungnya harus lama menunggu. Dengan Headless Commerce, pembayaran transaksi bisa dilakukan di satu halaman yang sama, tanpa perlu berpindah halaman lain.
Pada intinya, jika pelanggan merasa pengalaman belanja di website atau aplikasi e-Commerce Anda sangat menyenangkan, mereka tidak akan ragu berbelanja lagi di kemudian hari.
4. Manfaat keamanan
Keamanan selalu menjadi perhatian besar ketika berhadapan dengan solusi e-Commerce. Banyak orang yang ragu berbelanja secara online, karena takut uangnya dibawa kabur penipu atau terjadi tindak kecurangan.
Dengan integrasi Headless Commerce, semua informasi pelanggan disimpan dengan aman di dalam platform. Jadi, tidak bisa diakses oleh orang lain yang tidak memiliki kata hak akses yang sah.
Sebagai contoh, ada hacker yang meretas website e-Commerce Anda dan mencoba menjual produk tertentu. Tapi, jika Anda memakai Headless Commerce, mereka hanya akan mendapatkan sedikit info tentang apa yang perlu diubah ketimbang mengambil alih seluruh sistem. Tentunya, website e-Commerce Anda akan jauh lebih aman, kan?
Ini berarti juga Anda akan menghemat biaya operasional, waktu respons pelanggan lebih cepat, dan menjamin tingkat keamanan bisnis.
Perbedaan Headless Commerce vs eCommerce Tradisional
Setelah mengenal manfaat Headless Commerce dibandingkan eCommerce tradisional, saatnya untuk melihat perbedaan utamanya. Dengan cara ini, Anda bisa membuat keputusan yang lebih tepat, manakah yang terbaik untuk aplikasi toko online.
Adapun perbedaan antara Headless Commerce vs eCommerce tradisional, antara lain:
1. Adaptasi dan fleksibilitas
· Headless Commerce
Developer front-end website menyukai fleksibilitas yang diberikan oleh Headless Commerce. Misalnya, membuat formulir baru, membuat halaman produk, atau menambahkan tombol baru, semuanya bisa diwujudkan dengan Headless Commerce. S
Dalam arti kala lain, jika developer front-end ingin menata ulang tanpa mempengaruhi back-end, Headless Commerce sangat mendukung.
· eCommerce tradisional
Sedangkan, opsi untuk membuat toko online tradisional cukup terbatas. Jika membuat perubahan pada front-end atau tampilan website, Anda juga perlu mengedit lapisan back-end.
2. Pengembangan front-end
· Headless Commerce
Berkat lapisan front-end dan back-end yang terpisah, Headless Commerce mampu membebaskan pengembang front-end untuk berkreativitas.
Hal ini bisa terjadi karena pengembang front-end tidaka perlu mengurus database serta modifikasi front-end, seperti yang terjadi pada CMS e-Commerce tradisional. Yang perlu dilakukan pengembang front-end hanyalah memelihara koneksi API.
Selain itu, pengembang front-end juga perlu mendesain halaman produk atau landing produk dari awal. Sehingga, lebih mempermudah diterapkan saat membangun tampilan aplikasi atau website toko online.
· eCommerce tradisional
Karena eCommerce yang dibuat secara tradisional bersifat monolitik, ini artinya antara front-end dan back-end saling bergantung satu sama lain. S
Oleh karena itu, pengembang front-end harus mengutak-atik pada bagian back-end, termasuk database dan platform front-end keseluruhan.
3. Personalisasi dan kustomisasi
· Headless Commerce
Pemilik toko online yang ingin memakai Headless Commerce bebas memakai tema atau template apapun sesuai kebutuhan. Hal ini karena tidak ada lapisan front-end yang perlu dibangun dari awal atau dimodifikasi, seperti eCommerce tradisional.
Hal ini memberikan pemilik toko online kebebasan untuk mempersonalisasi website dan membuat kustomisasi yang diperlukan.
· eCommerce tradisional
Jika Anda memutuskan memakai eCommerce tradisional, katakanlah seperti CMS Joomla atau eCommerce konvensional lainnya, ada kemungkinan fiturnya terbatas.
Contohnya, jika Anda membuat tema VirtueMart, WooCommerce atau Shopify khusus dengan pengembang front-end, opsi penyesuaiannya akan tetap terbatas.
Headless Commerce vs eCommerce Tradisional, Manakah yang Tepat untuk Bisnis Anda?
Penting dipahami bahwa setiap bisnis itu berbeda. Apa yang tepat untuk satu perusahaan, atau bahkan sebagian besar perusahaan, mungkin tidak tepat untuk perusahaan Anda.
Cara terbaik untuk menentukan solusi e-Commerce yang tepat bagi bisnis adalah memahami situasi bisnis Anda dengan jelas dan sumber daya yang saat ini Anda miliki.
Coba perhatikan beberapa hal penting ini:
· Berapa budget Anda untuk membuat toko onlin?
· Apakah Anda memiliki staf pengembang website atau programer aplikasi?
· Apakah Anda punya batasan waktu untuk meluncurkan website?
· Seberapa penting bisnis Anda mengadopsi solusi teknologi terbaru atau berinovasi dalam pengalaman pelanggan?
Setelah mendapatkan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan ini, Anda dapat meninjau pro dan kontra dari e-commerce tradisional dan Headless Commerce. Sehingga, setelah membandingkan manfaat dan kekurangannya, Anda bisa menemukan solusi yang paling tepat untuk kebutuhan unik perusahaan Anda.
Mayar Headless API Untuk Mengembangkan Bisnis Online Era Digital
Sekarang saatnya mendigitalisasi bisnis Anda. Tak perlu repot membangun website atau aplikasi dari nol yang membutuhkan waktu lama, Anda bisa mengintegrasikan website dengan Mayar Headless API.
Dengan Mayar Headless API, website Anda bisa lebih mudah dikembangkan dengan berbagai fitur sesuai kebutuhan. Misalnya, fitur pembayaran transaksi, fitur katalog produk, fitur promo dan diskon, fitur pemasaran email, fitur chatbot, dan masih banyak lagi.
Bahkan, Mayar Headless API menghadirkan kemudahan integrasi dengan Zapier hingga 35.000+ aplikasi yang berbeda. Semuanya, semudah drag-and-drop (seret-lepas) yang mempermudah para pebisnis pemula untuk membangun website bisnis online.
Yuk, coba Daftar Akun Mayar aja dulu untuk menikmati berbagai fitur canggih dan modern. Berbisnis online jadi makin praktis dengan Mayar Headless API, silakan hubungi info@mayar.id bila ada pertanyaan atau konsultasi mengenai kebutuhan bisnis online Anda.
Ikuti terus artikel informatif dan menarik lainnya hanya di Blog Mayar, ya! Jangan lupa, follow dan comment di akun Instagram @mayar_id untuk menambah khazanah wawasanmu seputar dunia bisnis digital.