Jual Produk Digital Pertama Kali, Begini Cara Tentukan Target Audiens yang Tepat
Anda baru pertama kali menjual produk digital lewat platform Mayar? Jangan khawatir, teruskan langkah Anda berbisnis dan sebelum memulai proses ini, sangat penting menentukan siapa target audiens yang akan menjadi pelanggan loyal!
Kebanyakan pebisnis pemula beranggapan bahwa bisnis yang baik adalah bisnis yang diwujudkan dan dijalankan.
Akan tetapi, tampaknya tak sesederhana itu. Kita butuh riset dan melihat lebih jelas gambaran pasar, termasuk siapa target audiens.
Mari simak di artikel berikut bagaimana cara menentukan target audiens & menemukan pelanggan yang tepat untuk menjual produk digital pertama Anda. Baca terus sampai akhir, ya!
Memperjelas siapa target audiens bisnis Anda
Mengawali proses pembuatan produk digital Anda harus dimulai dengan mengetahui siapa target audiens Anda nantinya.
Pada tahap ini, prioritas Anda tidak harus pada jenis konten yang ingin Anda buat atau topiknya, melainkan memperjelas siapa yang menjadi pembeli produk tersebut dan siapa target audiens Anda.
Hal ini dikarenakan; keberlanjutan bisnis dipengaruhi oleh pelanggan. Secara keseluruhan, target pasar Anda adalah orang-orang yang ingin membeli atau setidaknya menyukai produk Anda sehingga rela memberikan uangnya untuk membayar.
Cari tahu apa motivasi audiens membeli produk digital
Katakanlah Anda membuat webinar dengan kategori niche tertentu. Anda harus spesifik pada jenis produk yang ditawarkan. Misalnya, niche: kesehatan, keuangan, kebugaran, dll.
Simak beberapa contoh topik webinar yang bisa dijadikan referensi berikut:
· Strategi pemasaran Facebook untuk bisnis lokal.
· Diet rendah karbohidrat untuk pasca-menopause.
· Cara menggunakan anggaran pribadi untuk keluar dari hutang.
· Kebugaran untuk ibu hamil.
Sebenarnya, tak perlu memaksakan diri untuk membuat suatu topik populer, namun di luar keahlian atau spesifikasi Anda.
Konsepnya adalah membuat produk digital Anda, seperti webinar, e-book, bootcamp, dll, menonjol di pasar dengan audiens target tertentu dan bukan konten yang terlalu umum bagi semua orang.
Kenali lebih dalam siapa audiens Anda sebenarnya
Selanjutnya adalah berusaha mengenali target pasar dan orang-orang di dalam segmentasi tersebut.
Misalnya, dapat dibagi berdasarkan kelompok segmen berikut:
- Strata sosial à kelompok usia, jenis kelamin, dan tingkat pendapatan
- Lokasi/ tempat tinggal à Area perumahan elite dapat menunjukkan status sosial
- Sumber penghasilan à Hal ini dapat mengarah pada apa profesi mereka dan apakah dapat membeli produk digital yang ditawarkan.
Percayalah! Beberapa pertanyaan di atas dapat mengarah pada pengenalan target audiens Anda sehingga Anda perlu meluangkan waktu untuk mencari tahu lebih banyak atau melakukan riset calon pembeli.
Strategi Penargetan Audiens dari Pakar Digital Marketing
Menentukan target audiens sama seperti ketika Anda sedang mencari pasangan. Anda hanya bisa “menikah” jika merasa cocok dan berjodoh.
Jika tidak, jangan berharap konsumen akan membeli, terkadang melirik saja tidak.
Terlepas dari itu, menargetkan calon pelanggan potensial tak semudah dibayangkan. Kita perlu data akurat tentang kelompok calon konsumen berdasarkan demografi atau minat spesifik.
Kenapa sih penting melihat data calon pembeli? Karena Anda tak mau uang iklan melayang sia-sia akibat salah menawarkan barang pada orang yang tak tepat.
Katakanlah Anda menjual produk digital seperti e-book topik perpajakan. Tentunya, e-book tersebut lebih sesuai ditawarkan kepada mahasiswa akuntansi, karyawan departemen keuangan, atau orang-orang yang berkecimpung di bidang finansial.
Jika penargetan audiens keliru maka Anda hanya membuang-buang uang iklan untuk pemasaran.
Menurut Tammy Duggan-Herd, direktur perusahaan digital marketing, Campaign Creators, misalnya, setelah beralih ke strategi konten dengan penargetan audiens pada tahun 2016, agensinya melihat peningkatan lalu lintas organik sebesar 744% dalam 12 bulan.
Jika Anda ingin menargetkan calon pelanggan yang lebih baik tanpa membuang budget iklan, simak beberapa strategi di bawah ini:
1. Psikografis
Sementara itu, Tim Brown, manajer Pacific Digital Group, merekomendasikan penggunaan psikografis sebagai sasaran penargetan yang lebih akurat daripada demografis.
Psikografis dapat diperoleh dengan tools analisis sosial untuk mencari atribut bio followers. Selanjutnya, Anda bisa memakainya untuk pembuatan konten sesuai gaya hidup, perilaku, dan minat mereka.
2. Menggunakan Google Ads
Dengan beriklan di Google, jangkauan pasar akan lebih spesifik untuk segmentasi pelanggan tertentu.
Faktanya, fitur “Google’s in-market audiences” memungkinkan Anda menargetkan konsumen yang meneliti produk atau layanan Anda.
David Reischer, kepala manajer marketing di situs LegalAdvice.com, memuji penargetan audiens di Google Ads.
Google Ads memungkinkan pemasar untuk melakukan banyak pengujian dan menyiapkan iklan untuk membandingkan kampanye mana yang paling efektif.
3. Gunakan Facebook dan penargetan ulang (retargeting)
Salah satu fitur Facebook adalah memberi bisnis kemampuan untuk menargetkan pengguna di platform berdasarkan minat pelanggan. Jadi, pengguna Facebook hanya akan ditampilkan iklan tertentu berdasarkan hobi atau preferensi mereka.
Dengan cara ini kita dapat membuat konten dan iklan yang benar-benar disukai oleh pengguna.
Perlu diingat bahwa jenis video singkat adalah format iklan yang paling efektif. Ketika pengguna tertarik dengan iklan mereka akan langsung klik tombol yang mengarah ke website bisnis Anda dan membeli produk digital Anda.
4. LinkedIn untuk penelitian kata kunci
Platform media sosial sering kali menawarkan kemampuan penargetan pemirsa terbaik dan terluas, kemudian dapat ditransfer ke mesin telusur yang “tidak memiliki data atau fitur yang sama."
Salah satu strategi penargetan audiens yang paling efektif adalah menerjemahkan penargetan judul pekerjaan ke penelitian kata kunci.
Sebagai contoh, sebelum membuat webinar untuk kalangan profesional, Anda bisa menelusuri profil dengan judul pekerjaan tertentu di LinkedIn. Selanjutnya, daftar kunci yang ada di konten profil LinkedIn bisa dipakai dalam pencarian audiens target.
5. Utamakan SEO
SEO organik adalah penargetan audiens terbaik karena “tidak ada yang lebih baik daripada sekadar berada di depan pelanggan saat mereka mencari dengan tepat apa yang dapat Anda tawarkan. ”
Jika brand bisnis Anda berperingkat tinggi untuk istilah yang relevan, hal ini akan menargetkan semua orang yang sering aktif mencari produk dan layanan Anda.
Selain itu, jika ada orang yang mengetik produk digital Anda di mesin pencari, bisa jadi hal ini adalah sinyal kuat mereka ada niat membeli. Di sinilah peran penting menemukan kata kunci yang relevan untuk SEO bisnis Anda.
6. Tambahkan chatbot untuk menargetkan pembeli
Sementara itu, Cristian Rennella, CMO situs ElMejorTrato.com, mengatakan bahwa pengunjung situs berinteraksi dengan AI chatbot untuk menentukan apakah pengunjung termasuk dalam audiens targetnya.
Salah satu pelajaran terpenting yang dapat dipelajari adalah bahwa tim analis pemasaran harus sering mengontrol keputusan yang diambil algoritme AI.
Dengan cara ini, algoritme dapat disempurnakan dan dididik lebih cepat berdasarkan informasi dan data yang dimiliki perusahaan di masa lalu.
7. Persona
Persona adalah pengguna yang karakteristik dan tujuannya dipetakan langsung terhadap kebutuhan kelompok pengguna yang lebih besar.
Persona dapat dikembangkan dengan berbicara langsung kepada pengguna agar mengetahui segmentasi data psikografis & demografis untuk meningkatkan pemasaran produk digital Anda. Cara ini efektif untuk menemukan audiens target. Meskipun pengguna Anda membeli atau menggunakan produk digital yang sama, mereka masing-masing memiliki kebutuhan yang berbeda dan tertarik pada hal yang berbeda.
Biasanya, persona dapat diidentifikasi dengan menjawab pertanyaan berikut:
Siapa Anda?
Pengguna yang mengenal suatu brand atau perusahaan secara jelas, mereka akan lebih yakin dan percaya pada produk/ layanan yang ditawarkan. Semakin rinci dan jelas semakin bagus. Karena itu, konsumen juga perlu mengetahui nama perusahaan, alamat, nomor kontak yang bisa dihubungi, dll.
Apa tujuan utama Anda?
Jawaban pertanyaan ini akan membantu Anda memahami bagaimana layanan atau produk Anda cocok dengan kehidupan pengguna Anda. Mengapa mereka memilih untuk membelinya? Masalah apa yang mereka coba selesaikan melalui penggunaannya?
8. Peta empati
Peta empati adalah alat yang dapat digunakan secara kolaboratif oleh tim untuk memberi diri mereka wawasan yang lebih dalam tentang pelanggan. Mirip dengan persona, peta empati dapat mewakili segmen pelanggan atau kelompok pengguna.
Misalnya, Anda bisa mendiskusikan dengan tim pemasaran beberapa pertanyaan berikut:
- Apa yang dirasakan atau dipikirkan pengguna terhadap produk/ layanan yang diberikan selama ini?
- Apa yang mungkin dikatakan orang-orang di sekitar mereka saat pengguna menggunakan produk Anda?
- Apa manfaat yang diperoleh pengguna ketika memakai produk/ jasa?
Dengan memetakan empati konsumen, tim marketing akan memiliki data penting seperti keinginan/ minat dan ekspektasi konsumen di masa datang sehingga perusahaan bisa meningkatkan kualitas produk/ jasa.
Siapapun Bisa Mudah & Cepat Jualan Produk Digital di Mayar!
Pebisnis pemula atau baru pertama kali jualan produk digital dapat menikmati kemudahan fitur-fitur canggih Mayar.
Siapapun bisa mulai berjualan produk digital, mulai dari pemilik toko online, pengusaha bermodal minim, para ahli yang ingin menambah penghasilan sampingan, dll.
Tunggu apalagi, yuk mulai aja dulu dengan Sign Up Mayar secara GRATIS, tanpa kontrak dan tanpa perlu input kartu apapun. Sampai ketemu di Dashboard Mayar dan bersiap raih cuan dengan jualan produk digital Anda, yaa!