Tips Memilih Software Otomasi Ideal, Apa Kriterianya?

Sebelum menggunakan software untuk otomasi kinerja usaha, Anda perlu selektif memilihnya. Apakah memiliki software otomasi dengan robot? Software manajemen otomasi bisnis? Atau, apakah platform low-code?

Saat ini, digitalisasi dan otomasi proses bisnis bukanlah konsep baru. Dan untuk membuat aplikasi yang relevan dan tangguh, platform low-code akan sangat bermanfaat.

Apa saja sih kriteria memilih software otomasi yang ideal bagi bisnis? Yuk, simak tips-tipsnya!

1. Pengembangan berbasis model end-to-end.

Pertimbangkan suatu aplikasi yang memanfaatkan model grafis dan visual untuk membangun aplikasi yang kompleks. Pengembangan model end-to-end ini dapat menghadirkan otomasi proses yang bisa diakses real time, kapan saja, dan di mana saja.

Pahami dulu persyaratan dari penyedia platform sebelum benar-benar memutuskan memakainya. Pastikan perusahaan Anda bermitra dengan platform low-code yang menyediakan fungsionalitas sesuai kebutuhan dalam mendukung proses otomasi bisnis Anda.

2. Portabilitas Cloud computing.

Otomasi proses bisnis dapat dikatakan sukses, saat aplikasi Anda fleksibel. Tidak ada proses bisnis yang stagnan, melainkan selalu dinamis dan berubah. Jadi, modifikasi harus dilakukan, terlebih saat para pengguna semakin bertambah banyak

Karena itu, fleksibilitas operasional, minimalisir risiko, dan kecepatan pengiriman merupakan aspek penting dari aplikasi proses bisnis. Inilah sebabnya mengapa portabilitas cloud sangat penting.

Dalam mempertimbangkan software otomasi proses, pertimbangkan platform berbasis cloud computing. Sehingga, Anda bisa mengakses kapan pun dan di mana pun. Meskipun sedang Work From Home.

3. Integrasi sistem data.

Proses otomasi bisnis akan semakin lancar dengan integrasi. Kemudahan integrasi antara satu aplikasi dengan yang lain, atau divisi satu dan lainnya dalam sebuah perusahaan, dapat meningkatkan kinerja dan produktivitas usaha.

Sebagai contoh, sistem manajemen inventaris, dapat diintegrasikan dengan software manajemen gudang, Sales Force Automation, software logistik, barcode scanner, dan lainnya. Tentunya hal ini dapat mempersingkat waktu, tenaga, dan biaya semakin hemat.

Integrasi antara sistem data, aplikasi, API, atau perangkat di seluruh perusahaan kadang memakan waktu. Temukan platform yang dapat diiintegrasikan dengan mudah seperti platform no-code/ low-code.

Dengan aplikasi no-code, seringkali akan lebih mudah mengintegrasikan data dan aplikasi sesuai kebutuhan sistem bisnis Anda.

4. Ekstensibilitas.

Pasar bisnis yang sangat dinamis bisa berubah sewaktu-waktu. Ini artinya, kebutuhan juga bisa berubah setiap saat. Untuk itu, Anda perlu membangun aplikasi proses bisnis otomatis yang fleksibel. Sehingga, mudah disesuaikan atau dipersonalisasi sesuai kebutuhan bisnis agar dapat menangani perubahan yang cepat.

Instalasi software di masa lalu sangat memakan waktu. Bahkan, programmer atau developer website/aplikasi membutuhkan waktu hingga berbulan-bulan dalam membuat fitur yang lengkap.

Akan tetapi, platform low-code/ no-code di masa kini, dapat membantu Anda membangun website atau aplikasi dalam hitungan menit. Hal ini memberikan kecepatan dan fleksibilitas yang dibutuhkan melalui ekstensibilitas.

Apa itu ekstensibilitas? Sebuah kemampuan untuk memakai komponen yang bisa digunakan kembali dan diintegrasikan dengan sistem lainnya. Jadi, perusahaan atau bisnis bisa merilis aplikasi dengan kecepatan yang dibutuhkan.


Nah, kira-kira software otomasi mana nih yang sudah sempat terlintas di benak Anda? Sebagai pelaku UMKM atau pebisnis, saat ini platform low-code atau no-code seperti Mayar, sepatutnya menjadi salah satu pilihan ideal.

Karena, Mayar begitu mudah digunakan untuk mendukung sistem pembayaran dan penagihan modern. Serta, membantu para content creator, pebisnis digital produk, maupun marketer memasarkan produk atau jasa dengan metode pembayaran praktis yang modern.

Silakan baca Panduan Penggunaan Mayar dalam berbagai industri ini. Atau, daftar FREE Trial aplikasi Mayar GRATIS 30 hari, klik di sini.