6 Sumber Modal Usaha untuk Startup

6 Sumber Modal Usaha untuk Startup

Salah satu faktor untuk menumbuhkan bisnis yang baru dibangun adalah modal atau pendanaan. Dalam hal ini, banyak pelaku UMKM dan pebisnis yang menggunakan berbagai alternatif pembiayaan modal usaha.

Mulai dari memilih pinjaman dari bank, mencari angel investor, hibah pemerintah, atau inkubator bisnis. Masing-masing sumber modal usaha ini memiliki keunggulan dan kelemahannya. Serta, ada kriteria tertentu yang akan dipakai untuk mengevaluasi bisnis startup Anda.

Apa saja sumber pendanaan yang bisa menjadi tambahan modal usaha Anda? Yuk, simak terus ulasan ini!

1. Investasi pribadi.

Ketika mengawali bisnis, investor pertama adalah diri sendiri. Baik itu, uang tunai atau jaminan aset Anda. Ini membuktikan kepada investor dan bank bahwa Anda juga punya komitmen jangka panjang terhadap proyek-proyek yang sudah dijalankan.

Selain itu, bisa menjadi suatu indikator bahwa sebagai pelaku UMKM dan pebisnis, Anda siap mengambil risiko.

2. Modal ventura/ venture capital.

Sumber modal usaha lainnya adalah modal ventura atau venture capital. Sejak awal, perlu dipahami bahwa pemodal ventura itu mencari bisnis berbasis teknologi.

Ditambah lagi, umumnya pemodal ventura menginginkan perusahaan dengan potensi pertumbuhan bisnis yang tinggi. Terutama, di sektor-sektor penting seperti komunikasi, teknologi informasi, dan bioteknologi.

Pemodal ventura mengambil posisi ekuitas (modal) di perusahaan untuk membantunya melaksanakan proyek yang menjanjikan, namun berisiko tinggi.

Pemodal ventura juga berharap investasinya bisa kembali dengan menjual saham ke publik. Pastikan untuk mencari investor yang membawa pengalaman dan pengetahuan yang relevan dengan bisnis Anda.

3. Angel investor.

Angel investor adalah individu yang kaya atau pensiunan eksekutif perusahaan yang berinvestasi langsung di perusahaan kecil milik orang lain. Mereka seringkali menjadi pemimpin di bidangnya sendiri.

Bukan hanya menyumbangkan pengalaman atau relasi bisnis, tetapi juga pengetahui teknis atau manajemen yang mereka miliki. Angel investor memilih memberikan modal antara $25.000 hingga $100.000.

Sebagai imbalan, angel investor boleh memonitoring atau mengawasi operasional perusahaan secara transparan.

4. Inkubator bisnis.

Inkubator bisnis disebut juga dengan akselerator. Umumnya, fokus ke sektor teknologi yang mendukung bisnis baru dalam tahap pengembangan. Inkubator juga ada bagi pengembangan ekonomi lokal yang fokus ke bidang-bidang umum. Seperti penciptaan lapangan kerja, revitalisasi, dan layanan hosting dan sharing.

Inkubator bisnis akan mengundang pelaku UMKM atau pebisnis startup untuk berbagi tempat, sumber daya administratif, logistik, dan keahlian teknis. Sebagai contoh, inkubator bisnis akan berbagi pemakaian laboratorium. Sehingga, bisnis yang baru dibangun bisa menguji produk dengan biaya yang lebih terjangkau.

Fase inkubasi ini bisa berlangsung sampai 2 tahun. Setelah produk siap dipasarkan, startup bisa meninggalkan inkubator bisnis dan memproduksi industrinya sendiri. Seringkali inkubator bisnis mendukung sektor modern, seperti bioteknologi, teknologi informasi, multimedia, atau teknologi industri.

5. Hibah dan subsidi pemerintah.

Pemerintah tak hentinya berupaya mendorong pertumbuhan ekonomi dengan hibah serta subsidi modal usaha. Untuk mendapatkan hibah modal usaha ini tentunya ada kriteria yang perlu dipenuhi. Antara lain, Anda perlu menyediakan:

· Deskripsi proyek yang terperinci.

· Penjelasan tentang manfaat proyek Anda.

· Rencana kerja terperinci dengan biaya penuh.

· Rincian pengalaman dan latar belakang yang relevan tentang manajemen usaha.

· Mengisi formulir aplikasi.

Beberapa bank yang dapat dihubungi terkait modal usaha hibah ini, antara lain: BRI, BNI dan Bank Mandiri. Atau, kirimkan email kepada [email protected] atau [email protected].

6. Pinjaman bank.

Pinjaman bank adalah sumber modal usaha yang paling umum dipakai pelaku UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah). Pertimbangkan fakta bahwa semua bank menawarkan keuntungan yang berbeda. Apakah itu layanan yang dipersonalisasi atau pembayaran yang disesuaikan.

Jadi, Anda bisa membandingkan antara produk pinjaman bank satu dengan yang lain. Dan temukan bank yang mampu memenuhi kebutuhan spesifik bisnis Anda.

Secara umum, perlu diketahui bank juga akan memeriksa kemampuan solvent atau riwayat kredit. Pinjaman bank kadang juga memerlukan jaminan atau agunan.


Mengelola pembayaran dan penagihan bisnis adalah strategi yang penting dilakukan pelaku UMKM di era digital. Mengapa? Karena investor juga akan memperhatikan dan mengevaluasi kondisi kesehatan dan kinerja keuangan.

Jadikan, Mayar.id sebagai salah satu aplikasi yang mendukung pembayaran dan penagihan modern usaha Anda. Fitur-fiturnya lengkap untuk menjual atau mengelola bisnis online seperti:

Webinar/ Kelas Online; Penjualan Produk Digital Download; Software as a Service (SaaS); Subscription Box; Freelancer; Terima Donasi; Membership dan Bayar Rutin; Pre-Order, dan banyak lagi.

Silakan coba aja dulu yuk, FREE Trial Mayar.id selama 30 hari, tanpa biaya apapun.