5 Jenis Startup Paling Umum Dijumpai di Berbagai Industri
Startup saat ini menjadi istilah yang sangat sering disebut dalam semua bisnis.
Namun terlepas dari pandangan masyarakat, sebetulnya istilah ini tidak hanya diperuntukkan bagi perusahaan teknologi saja, lho!
Jadi, apa yang dimaksud dengan startup? Dalam arti sederhana, pengertian startup adalah perusahaan yang memiliki karyawan kurang dari 30 orang. Biasanya, pembiayaan melalui investor, pinjaman, atau bootstrap.
Startup belum bisa dianggap sebagai “perusahaan”, karena umumnya belum siap dibeli dan sedang dalam proses pertumbuhan bisnisnya.
Jenis startup yang umum di berbagai industri
Setidaknya terdapat lima jenis startup yang umum dijumpai dalam beragam industri. Semuanya memiliki pendekatan dan skala berbeda-beda. Antara lain:
· startup bisnis kecil (small business startups).
· startup yang dapat dibeli (buyable startups).
· startup yang scalable/ profitable (scalable startups).
· startup cabang (offshoot startups).
· startup sosial (social startups).
Apa saja 5 jenis startup? Dan apa perbedaan masing-masing?
Di bawah ini, kita akan membahas berbagai jenis startup tersebut.
1. Startup bisnis kecil: Self-starter, perusahaan indie dengan tim kecil.
Apa sih bedanya startup ini dengan usaha mikro? Kalau startup bisnis kecil, biasanya memiliki semacam “tujuan akhir” agar bisa dibeli atau menerima suntikan uang tunai dari para investor.
Mulai dari bisnis solo hingga kemitraan, startup bisnis kecil akan memilih tetap menjadi startup ketika menjual produk dan layanan. Startup bisnis kecil lebih sering didanai sendiri alias di-bootstrap.
Sedangkan, kalau usaha mikro umumnya adalah perusahaan yang dibangun dari awal skala kecil. Perlahan seiring waktu dan berkembangnya usaha, akan menjadi besar, dan dikelola sendiri dengan menyandang nama pemilik/ keluarga.
2. Startup yang dapat dibeli: Bisnis yang dibangun untuk dibeli.
Sejak awal, konsep startup ini adalah sebuah tim yang berkolaborasi untuk membangun bisnis dan menjualnya ke pemain yang lebih besar dalam industri.
Misalnya, startup yang membuat software dan teknologi. Ada banyak contoh seperti Amazon atau Uber yang membeli perusahaan rintisan lebih kecil. Merger dan akuisisi perusahaan rintisan ini hampir terjadi setiap hari.
Meski terdengar mudah, namun membangun startup yang bernilai jutaan atau miliaran butuh perjuangan. Bahkan, ribuan startup bersaing di industri Saas.
3. Startup yang Scalable: Perusahaan yang mencari modal.
Keuntungan adalah impian terbesar semua jenis startup. Tak peduli, apakah startup hanya dijalankan 2 orang dari garasi, atau memiliki karyawan ratusan orang. Semua startup harus berkembang menjadi lebih besar.
Sebagian besar aplikasi akan membangun basis pengguna dan berusaha mendapatkan pelanggan baru.
Startup scalable melakukan ini dengan mengumpulkan modal dari investor luar. Seperti: angel investor, pemodal ventura, mitra bisnis, teman, keluarga, dll.
Dengan suntikan uang tunai, startup bisa mendukung pertumbuhan untuk mendapat lebih banyak pelanggan. Dan pada gilirannya, menarik perhatian orang untuk membeli.
Contohnya seperti startup Oculus yang benar-benar berhasil tumbuh melalui crowdfunding dari calon pelanggan.
4. Startup cabang: Perusahaan yang bercabang dari perusahaan besar.
Tidak semua jenis startup dibangun dari bawah ke atas. Salah satunya adalah startup cabang.
Sederhananya, startup cabang adalah jenis startup yang bercabang dari perusahaan induk yang lebih besar agar memiliki identitas mereka sendiri.
Contohnya perusahaan seperti Sidewalk Labs yang merupakan cabang dari perusahaan induk Google dan Alphabet.
5. Startup sosial: Nirlaba dan perusahaan amal.
Startup terkadang identik dengan orang yang terobsesi dengan uang dan uang. Padahal, tidak semua startup berorientasi pada uang.
Ada juga startup sosial. Yaitu startup yang bergerak di bidang amal dan nirlaba. Kegiatan operasionalnya adalah filantropi. Secara umum, memang mirip startup lain, tetapi tujuan akhirnya adalah memberikan bantuan hibah dan donasi.
Contohnya seperti code.org. Organisasi yang berhasil mengumpulkan hampir $60 juta dari Google atau Facebook untuk membantu beasiswa di bidang ilmu komputer.
Jenis startup apa yang Anda bangun?
Startup ternyata tidak hanya satu jenis seperti yang kebanyakan orang pikirkan.
Semoga artikel ini bisa memberikan wawasan yang lebih baik tentang jenis-jenis startup di luar sana dan bagaimana Anda selaku pebisnis bisa mengembangkan ide-ide agar bisnis terus tumbuh.
Apapun jenis bisnis yang Anda bangun, pastikan untuk tetap terhubung dengan pelanggan serta mengelola pembayaran dengan profesional.
Percayakan pada Aplikasi Mayar untuk membantu Anda mengelola pembayaran dan penagihan secara online dengan mudah dan cepat. Cocok untuk bisnis model subscription, produk, jasa, event, webinar, atau produk digital lainnya.
Gunakan aplikasi Mayar dengan cepat dan gampang klik tautan iniFREE Trial 30 hari, tanpa perlu skill teknis dan tanpa koding sama sekali.