7 Cara Ampuh Ciptakan Kursus Cohort yang Berkesan

7 Cara Ampuh Ciptakan Kursus Cohort yang Berkesan

Anda punya skill profesional dan berniat membangun kursus cohort? Saat ini, banyak speaker atau instruktur kursus online yang membidik kursus cohort atau metode belajar siswa berkelompok.

Terlebih lagi, di kalangan karyawan, kursus berkelompok akan sangat efektif dalam membangun koneksi dan networking yang lebih baik. Di samping itu, para peserta bisa saling berdiskusi, bertukar pikiran, atau berbagi pengetahuan baru.

Ditambah, jika kursus cohort dilakukan secara online maupun hybrid, tentunya para peserta akan semakin mudah berkolaborasi dan belajar, tanpa canggung seperti kursus tatap muka tradisional.

Forum pembelajaran cohort juga bisa membantu menyempurnakan pelatihan dalam berbagai cara. Baik itu di dalam kelas, kursus eLearning, atau dalam komunitas perusahaan.

Agar mampu menciptakan pengalaman yang berkesan bagi para peserta kursus cohort, mari kita lihat beberapa cara inovatif berikut, ya!

1. Memanfaatkan media sosial atau aplikasi kolaborasi.

Pasti Anda sudah tahu kan, ada banyak jenis media sosial maupun aplikasi yang mendukung kolaborasi peserta kursus cohort atau belajar berkelompok. Mulai dari Twitter, Zoom, Monday, Facebook, Instagram, dan masih banyak lagi.

Memanfaatkan media sosial dapat membangun kepercayaan, team work, serta kolaborasi di antara orang-orang yang bertemu secara virtual. Saluran media sosial dapat dimanfaatkan pula dalam berbagi info atau peluang kerja, terutama bagi para peserta yang ingin mengembangkan karirnya.

Dalam hal ini, jejaring sosial terbukti memberikan kemudahan ketika ingin bertemu mentor, kolega, atau mitra bisnis melalui kursus cohort.

Setiap platform media sosial menawarkan keunggulan dan fitur yang berbeda. Mulai dari berbagi info atau pengumuman, mengadakan kelas online, dan masih banyak lagi. Yang terpenting, dengan aplikasi kolaborasi, antara peserta, maupun instruktur kursus dapat berkomunikasi, seperti bertanya dan menanggapi pertanyaan.

2. Tawarkan kursus cohort yang menarik peserta.

Sebenarnya, siapa saja boleh bergabung kursus online. Akan tetapi, pada umumnya, orang tertarik mengikuti kursus cohort karena memiliki tujuan tertentu ketika bergabung.

Sebagai contoh, ada peserta yang bergabung kursus cohort agar memiliki networking semakin luas. Karena itu, jika Anda ingin membuat kursus online, maka pahami apa tujuan atau alasan mereka sejak awal bergabung. Dengan begitu, peserta akan lebih mudah menyesuaikan diri, berbaur, serta mendorong percakapan antar peserta satu sama lain secepat mungkin

Untuk mendorong sesama peserta saling berkomunikasi dan lebih akrab, dapat diadakan sesi tanya jawab, perkenalan, sesi diskusi, dan sebagainya.

Biasanya, Anda bisa membuat sesi menonton video tertentu atau membaca topik tertentu. Ide dalam sesi ini adalah agar peserta kursus cohort mengeksplorasi topik tersebut. Selanjutnya, menggunakan sesi tanya jawab sebagai sesi tambahan untuk memahami lebih dalam.

Alternatif lain, gunakan working time atau jam kerja khusus. Dalam sesi ini, para siswa cohort dapat bertemu dalam forum diskusi 1-on-1 atau per kelompok/ grup.

Umumnya, working time tidak memiliki agenda khusus. Hanya blok waktu, di mana setiap pelajar yang butuh dukungan tambahan bisa menggunakan sesi ini untuk berdiskusi dengan instruktur.

Setiap program kursus cohort, setidaknya menyediakan satu jam working time setiap minggu.

3. Sesi ‘ice breaker’.

Cara lain yang tak kalah bagus dalam membina hubungan antar peserta cohort adalah memecah menjadi kelompok kecil terdiri dari 4-8 orang. Selanjutnya, atur agar grup bisa bertemu secara teratur untuk mengerjakan proyek bersama. Tujuannya adalah:

-      Membangun hubungan mendalam dengan kelompok yang lebih kecil dari suatu kursus cohort.

-      Peserta bisa belajar kurikulum lebih cepat dengan saling berdiskusi daripada hanya mengandalkan instruktur kursus cohort.

Saat program kursus cohort dimulai, interaksi antar anggota mungkin masih terasa canggung dan kaku. Inilah tugas Anda sebagai instruktur agar bisa membantu peserta kursus online merasa nyaman satu sama lain.

Selain menggunakan sesi pembelajaran yang fokus ke materi, lakukan serangkaian kegiatan yang bisa mendekatkan kelompok. Misalnya, memasangkan 1 lawan 1 atau satu grup melawan grup lainnya untuk menyelesaikan suatu tugas.

4. Menciptakan pengalaman mengesankan.

Buktikan bahwa kursus cohort Anda dapat memberikan nilai lebih dan manfaat kepada peserta. Selain hasil materi yang jelas dan mudah dipahami, namun penyampaian dan metode belajar yang dipakai juga harus menarik dan mengesankan.

Program kursus cohort yang menarik akan meningkatkan minat peserta, terutama dari kalangan karyawan. Karyawan yang mengikuti kursus cohort dengan tema pengembangan karir profesional membutuhkan seorang mentor yang berpengalaman.

Mentor dapat memberikan pengetahuan atau pemahaman yang lebih mendalam tentang suatu materi bisnis atau skill dalam organisasi.

5. Urgensi saat waktu pendaftaran.

Pertimbangkan periode pendaftaran bulanan atau triwulanan. Sebagai alternatif, pendaftaran tradisional yang dibuka tanpa batas. Buat call-to-action yang kuat agar peserta segera mendaftar.

Lalu, bagaimana menetapkan harga yang sesuai? Ada yang mungkin bertanya, apakah pendaftaran harus mahal atau murah?

Harga pendaftaran yang mahal, akan membuat peserta berusaha lebih keras dalam belajar dan mengikuti kursus cohort. Mereka ingin mendapatkan nilai yang sepadan dengan uang yang sudah dibayarkan.

Jika kursus cohort murah, siswa tidak akan memberikan komitmen seperti yang mereka lakukan pada saat mengikuti kursus online yang mahal.

Namun, yang terpenting, harga tentu harus masuk akal dan sesuai dengan konten dan nilai manfaat yang diberikan.

6. Tingkatkan keterlibatan peserta.

Pada dasarnya, semua orang ingin didengar! Jadi, jangan lupa untuk mau mendengarkan apa yang diinginkan komunitas peserta kursus cohort. Kemudian, bangun alur kerja yang responsif. Hal ini agar memudahkan peserta bertanya tanpa segan ke forum kursus cohort untuk meningkatkan keterlibatan.

Ketika mengadakan sesi tanya jawab, pertimbangkan juga polling untuk mendorong pengambilan konsep peserta. Atau, jika Anda membuat kelas online dengan video atau rekaman, pertimbangkan sesi yang lebih interaktif ketika mengajukan pertanyaan.

Kemudian, buat kuis online yang memungkinkan peserta lebih sering terlibat, sekaligus memperkuat pemahaman materi.

Selanjutnya, dalam hal menambah interaksi antar peserta, berikan kesempatan untuk berkolaborasi. Tawarkan peserta kesempatan untuk berdiskusi agar saling mengenal dan menciptakan lingkungan belajar yang tidak kaku.

Contohnya, menambahkan gamifikasi pada metode kursus cohort. Penelitian mengungkapkan bahwa peserta yang belajar dengan metode gamifikasi mendapatkan skor 14% lebih tinggi dalam penilaian berbasis keterampilan.

Bukan berarti membuat kursus online menjadi rumit, ya. Namun, Anda bisa menambahkan sistem poin, misalnya. Atau, katakanlah memberikan tanda badget dan reward khusus, bagi para peserta yang sudah mencapai penilaian dan target tertentu.

Poin dan penghargaan akan menciptakan perasaan berprestasi di kalangan peserta. Sehingga, mereka lebih bersemangat menyelesaikan kursus cohort.

7. Membangun ruang diskusi.

Memiliki ruang di mana peserta bisa saling mengajukan pertanyaan dan feedback dari para mentor atau sesama peserta, akan sangat bermanfaat. Terutama, dalam hal meningkatkan potensi belajar dan keterlibatan.

Ruang diskusi bisa diatur kapan saja dan di mana saja, contohnya di media sosial. Namun, Anda juga bisa membuat ruang diskusi ini di suatu platform khusus seperti Mayar, agar peserta semakin mudah saling bertukar ide.

Dalam ruang diskusi tersebut, para peserta bisa saling berkomentar, mengajukan pertanyaan, atau bertukar pikiran, ketika materi masih “segar” dalam ingatan. Hal ini akan mempermudah instruktur untuk melacak kemajuan belajar setiap peserta kursus cohort.

Penting diingat, ketika membuat kursus atau kelas online, penting untuk membuat konten yang mudah dipahami. Berikan nilai yang tidak bisa didapatkan para peserta di tempat kursus online lain.

Berikan sumber daya tambahan seperti video, kuis, text, modul, dan alat pembelajaran lainnya yang berguna untuk membantu belajar para peserta kelas cohort online.


Kursus online memungkinkan content creator menyusun pengetahuan berharga menjadi informasi sekaligus penghasilan ekstra.

Jika peserta sudah membuktikan tips dan trik yang Anda bagikan di kursus cohort, mereka akan cenderung lebih mudah bergabung kembali di kesempatan kursus online berikutnya.

Inilah sebabnya, kenapa Anda perlu mengintegrasikan kursus online berbasis cohort dengan aplikasi atau platform terbaik seperti Mayar. Jika Anda membutuhkan informasi lebih lanjut mengenai kelas online Mayar, silakan kontak [email protected].

Source image: Free Stock photos by Vecteezy