Kali Pertama Luncurkan Kursus Online, Apa Langkahnya?

Kali Pertama Luncurkan Kursus Online, Apa Langkahnya?

Pembuat konten untuk kursus atau kelas online, mungkin rasanya bercampur aduk ketika kali pertama meluncurkan bisnisnya. “Apa yang harus saya persiapkan?”, “Bagaimana cara saya mempromosikan kursus online pertama saya?”, dan masih banyak pertanyaan lainnya di kepala.

Berikut ini proses langkah demi langkah yang bisa diikuti agar meluncurkan kursus online berjalan sukses. Simak terus sampai tuntas, ya!

1. Ajukan pertanyaan apa yang ingin audiens pelajari.

Sebagai content creator kelas online, Anda ingin memastikan bahwa kursus atau kelas online ini benar-benar bermanfaat bagi audiens. Karena itu, ajukan pertanyaan tentang materi pelajaran untuk memahami apa yang menjadi kendala audiens, dan apa sih yang ingin mereka pelajari.

Cara termudah melakukan hal ini adalah meminta follower di Twitter atau Facebook mengajukan pertanyaan atau berkomentar tentang materi kelas online Anda.

Dari diskusi atau mungkin masukan audiens tersebut, Anda bisa menemukan topik kursus online secara efektif.

Kalau Anda sudah memiliki ide akan membahas topik apa, tentunya tidak ada masalah lagi. Tapi, bagaimana jika Anda masih bingung mau menentukan topik, coba jawab beberapa pertanyaan sederhana ini:

-      Apakah ada satu atau dua topik tertentu yang terkadang pernah atau bahkan sering ditanyakan teman, saudara, atau kolega?

-      Masalah apa yang biasanya dapat Anda pecahkan, padahal tampaknya sulit dihadapi orang lain?

-      Apakah Anda tahu tentang tools, software, atau metode tertentu yang juga ingin dipelajari banyak orang?

Pertanyaan-pertanyaan simpel seperti ini, akan mengarahkan Anda ke topik yang lebih spesifik.

Selanjutnya, jika Anda sudah memiliki komunitas seputar topik yang luas, dan ingin menentukan niche kelas online, lakukan hal ini:

a. Dekati audiens melalui email

Jika Anda sudah memiliki daftar email alumni atau audiens kelas online sebelumnya, sekarang saatnya memanfaatkan dengan baik. Kirimkan daftar ide kursus online kepada mereka.

Minta mereka memilih salah satu. Hal ini akan membantu menentukan apa topik paling sesuai dengna permintaan komunitas kelas online.

b. Tanyakan followers di medsos.

Sekarang, jika Anda sudah menyukai suatu objek dan punya banyak followers di medsos, buatlah polling untuk meminta pendapat mereka. Dengan begitu, setidaknya Anda jadi lebih memahami apa topik kursus online yang bakal disukai atau diinginkan audiens.

2. Menyusun konten kursus online.

Setelah memutuskan topik mana yang akan disampaikan. Tuliskan semua daftar poin utama yang ingin dibahas. Lalu, bagi menjadi beberapa grup atau modul yang mudah dipahami.

Hal ini membantu peserta kelas online memahami konsep dan memudahkan ketika proses belajar.

Bagi pemula atau mereka yang pertama kali membuat kursus online akan terasa menantang dan rumit. Kadang sebagian pembuat konten kursus merasa kalau kontennya semakin panjang, semakin bagus.

Tunggu dulu, hal ini tak sepenuhnya benar!

Ketika Anda membuat konten kursus pertama atau berikutnya, jangan mengambil pendekatan “brain dump”. Hal ini berarti Anda tak perlu memasukkan setiap pelajaran ke dalam kursus. Sebaliknya, saring dan pilah-pilih mana konten yang akan dimasukkan ke dalam materi.

Jadi, fokusnya adalah bukan mengajari peserta segalanya. Namun, ajari peserta dengan tepat apa yang perlu diketahui untuk mencapai target kelas online yang diinginkan.

3. Merencanakan naskah setiap pelajaran.

Naskah adalah catatan Anda untuk setiap pelajaran. Anda mungkin perlu membaca ulang naskah tersebut agar tetap fokus apa yang harus disampaikan di kelas online.

Selain itu, naskah ini membantu instruktur atau pembicara kursus online, tetap pada jalur untuk mengomunikasikan materinya secara ringkas dalam waktu yang terbatas.

Bukan berarti Anda harus mengikuti naskah kata demi kata seperti membaca pidato, ya. Tetapi, naskah ini hanya sekadar acuan atau referensi apa yang akan disampaikan agar mencegah ada materi yang terlupakan atau terlewati.

4. Buatlah slide (opsional).

Sebenarnya, slide presentasi sangat bagus untuk mempermudah penyampaian materi kepada peserta kursus online. Namun, slide ini bersifat opsional, karena terkadang ada beberapa pembicara kursus online yang lebih suka menjelaskan secara langsung dengan catatan-catatan kecil yang ditampilkan.

Di sisi lain, jika Anda membuat slide presentasi, di bagian akhir atau penutup dapat ditulis ringkasan materi yang sudah dipelajari. Sehingga, bisa mengarahkan peserta apa langkah selanjutnya yang bisa dilakukan setelah kursus online selesai.

5. Membangun kursus online.

Apapun kelas online yang akan dibuat, pastikan setidaknya Anda sudah menguasai materi 70% sebelum direkam. Hal ini penting agar Anda tidak gugup, canggung, atau terbata-bata.

Pelajari dulu bahan materi, konten, antarmuka aplikasi, dan fitur-fitur lainnya sebelum memulai kelas online.

6. Rekam video

Sekarang saatnya Anda merekam video. Anda bisa memilih untuk membuat rekaman dengan atau tanpa menunjukkan wajah.

Ada beberapa pembicara kursus online, yang lebih nyaman membuat video rekaman tanpa menampilkan wajah. Misalnya, buat rekaman secara bertahap 1-2 video per hari.

7. Edit video dan rekam ulang jika perlu.

Sesudah mengedit video, jangan lupa untuk mengekspor ke format file yang diinginkan.

Pengeditan ini akan membantu pembuat konten kursus untuk mengidentifikasi bagian-bagian video mana yang ingin direkam atau diedit ulang.

8. Minta pendapat atau feedback dari teman atau kolega.

Setelah merekam satu/dua video, kirimkan ke teman dan lihat apa yang mereka katakan.

Umumnya, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain:

-      Kualitas resolusi video

-      Kejernihan suara

-      Kecepatan tiap bagian video

-      Tingkat zoom

-      Dan lain-lain.

9. Publikasikan kursus sebelum diluncurkan.

Pada dasarnya, publikasi konten adalah hal yang sudah lumrah dalam metode pembelajaran umum.

Publikasikan atau unggah bagaimana proses pembuatan kursus online sebelum diluncurkan. Agar audiens penasaran, semakin antusias, dan menanti-nantikan kelas online tersebut.

Setelah itu, jangkau semua pelanggan potensial Anda, dengan cara:

Media sosial. Promosikan kursus Anda di semua saluran media sosial dan grup online terkait.

Iklan Berbayar. Jalankan kampanye iklan berbayar seperti iklan Facebook, iklan pencarian Google, dan iklan banner website.

Postingan Blog. Buat serangkaian posting blog untuk meningkatkan SEO dan tunjukkan pengetahuan Anda tentang topik kursus.

Video YouTube & Iklan. Mulai saluran YouTube tempat Anda memposting video pendidikan.

Rekomendasi dan Ulasan. Kumpulkan feedback dari audiens, ulasan, dan testimonial positif dari peserta kursus online Anda sebelumnya.

Email marketing. Buat daftar email dan kirimkan audiens email mingguan.

10. Buat grafik.

Grafik kursus membantu Anda menyajikan kursus Anda dengan cara yang paling indah dan mudah dibaca. Meskipun, membuat grafik bisa menjadi proses yang rumit dan membingungkan, jangan khawatir! Anda bisa menggunakan jasa freelancer di bidang desain grafis.

Nantinya, grafik bisa membantu audiens lebih mudah memahami konten secara visual. Selain itu, konten kursus jadi lebih mudah dibagikan dalam bentuk infografis.

11. Unggah konten kursus online.

Buat playlist YouTube dan unggah semua video kursus.

Tergantung pada kapan Anda ingin meluncurkan kursus secara resmi, Anda dapat mengunggah video dan menyetelnya ke tidak terdaftar untuk diproses dan dipublikasikan nanti.

Atau, gunakan platform kelas online kursus seperti Mayar untuk membuat halaman kelas online secara otomatis.  Halaman web kelas online dari Mayar akan memudahkan pembuat konten kursus melakukan promosi atau menjual kelas online dalam satu platform.

Calon peserta juga bisa melihat langsung bagaimana kurikulum kelas online sebelum memutuskan mendaftar.

Membuat halaman web kelas online otomatis dengan aplikasi modern.

Sekarang sudah zamannya serba praktis dan cepat. Termasuk dalam hal membuat web untuk kursus online secara otomatis dengan aplikasi modern, seperti Mayar.

Tersedia berbagai fitur untuk mengelola email marketing, jadwal, kuota peserta, hingga materi konten, serta pembayaran peserta, dan masih banyak fitur-fitur canggih lainnya.

Permudah peserta kursus untuk mendaftar, checkout dan membayar langsung di web atau blog dengan aplikasi yang tepat, tanpa ribet. Sehingga, setelah membayar, peserta bisa langsung mengakses kelas online lewat link yang terkirim via whatsapp atau email. Keren, kan!

Kalau para peserta merasa puas dan senang dengan kursus online yang diikuti, mereka kemungkinan besar akan terus membeli kursus Anda berikutnya juga.

Ikuti panduan di artikel Blog Mayar untuk info-info seputar kelas online yang menarik lainnya. Jangan lupa, pilih platform terbaik untuk membantu Anda menciptakan pengalaman kursus online yang luar biasa bagi audiens Anda.

Bagaimana, kira-kira apa nih topik kursus online Anda selanjutnya?