Mau Penjualan Naik? Yuk, Fokus Pada 7 Channel Marketing Ini

Mau Penjualan Naik? Yuk, Fokus Pada 7 Channel Marketing Ini

Photo by RODNAE Productions from Pexels

Banyak pelaku usaha mengatakan, bisnis yang sukses adalah bisnis yang dijalankan. Akan tetapi, jarang disadari, untuk menjalankan suatu bisnis juga membutuhkan strategi yang tepat dan matang.

Terlalu sering, kita lupa bahwa di era smartphone dan internet seperti saat ini, mendistribusikan konten juga sama pentingnya untuk melejitkan penjualan. Lagi pula, siapa yang akan membeli produk/ jasa Anda, kalau tidak ada konten pemasarannya di Internet?

Inilah mengapa, penting untuk memahami tentang channel marketing atau saluran pemasaran. Kenapa begitu? Sebab, Anda bisa menentukan saluran mana yang akan dipakai untuk meningkatkan tujuan pemasaran konten.

Apa itu channel marketing?

Singkatnya, channel marketing atau saluran pemasaran adalah berbagai alat dan platform yang digunakan untuk berkomunikasi antara brand dan audiens target. Meskipun keputusan untuk memakai channel marketing tertentu harus berasal dari analisis data audiens, penting untuk memahami karakteristik setiap jenis-jenis channel marketing.

Jenis-jenis channel marketing

1. Pemasaran dari Mulut ke Mulut (Word to Mouth Marketing).

Hampir 70% konsumen mengatakan kredibilitas brand lebih penting bagi mereka ketimbang harga. Sayangnya, konsumen juga kurang mempercayai suatu brand dan konten berbayar, karena itu hanya iklan yang dibuat untuk kepentingan komersial.

Jadi, apa yang harus dilakukan pelaku usaha untuk meyakinkan konsumen? Cobalah untuk melakukan pendekatan yang lebih humanis. Yaitu dengan mengandalkan rekomendasi atau testimoni dari para konsumen yang sudah pernah memakai atau membeli produk sebelumnya.

Word to Mouth Marketing sudah dikenal sejak lama karena efektif meyakinkan pembeli. Pemasaran dari mulut ke mulut ini terbukti sukses meyakinkan pembeli. Pasalnya, sudah terbukti nyata dan berhasil keunggulan suatu produk atau jasa tersebut.

Kenapa sih, konsumen itu lebih mudah percaya pada suatu brand, ketika melihat atau membaca testimoni konsumen lain? Coba simak hasil penelitian berikut:

· Konsumen mengatakan bahwa konsumen lain yang berasal dari kalangan masyarakat umum, 14% lebih kredibel daripada karyawan brand tersebut.

· 39% konsumen membangun kepercayaan pada merek dari percakapan peer-to-peer daripada 23% dari iklan berbayar merek.

· 9 dari 10 konsumen membaca ulasan saat membuat keputusan pembelian.

Terbukti bahwa pemasaran dari mulut ke mulut tidak hanya harus menjadi percakapan tatap muka. Pelanggan yang puas akan memposting tentang produk atau jasa tersebut secara online.

Mereka juga akan memberi tahu teman atau keluarga mereka bahwa mereka menyukai produk atau layanan tersebut. Sehingga, mereka akan meninggalkan ulasan positif di halaman produk Anda.

Berawal dari satu testimoni yang positif, akan ikut menginspirasi konsumen lain untuk membeli produk atau jasa Anda. Demikian seterusnya, hingga penjualan akan semakin meningkat tajam.

Hanya saja, pemasaran dari mulut ke mulut sebagai channel marketing suatu bisnis harus diikuti strategi penerapan kualitas produk yang terjaga dari waktu ke waktu. Dengan begitu, tercipta pengalaman pelanggan terbaik yang akan memberikan kepuasan dan ulasan positif dari pelanggan.

2. Pemasaran Podcast.

Di Indonesia hampir 40-50% pendengar Podcast adalah generasi muda usia 15-19 tahun. Bahkan, di Amerika sekitar 55% pendengarnya adalah anak usia 12 tahun ke atas dan 37% mendengarkan rata-rata 6 jam tiap minggu .

Ini artinya, ada peluang dan permintaan pada konten audio yang bisa dibidik. Podcast bisa menjadi tempat ideal untuk bertemu audiens target bisnis Anda. Bukan cuma permintaan dan minat yang tinggi, tetapi Podcast dan hostnya akan membantu brand mengembangkan hubungan yang unik dengan audiens.

Contohnya pada saat episode tentang talkshow dan berbagi sisi yang lebih humanis dari bisnis Anda.

Podcast dapat menciptakan ruang interaksi yang lebih besar. Sebab, pelanggan tidak dibatasi untuk mendengarkan sambil menatap layar ponsel seperti Youtube. Audiens bisa mendengarkan Podcast sambil menikmati perjalanan, menunggu antrian, jalan-jalan, olahraga, dan sebagainya.

Lebih lanjut, menurut pada peneliti di bidang ilmu saraf, mendengarkan cerita atau obrolan adalah salah satu cara untuk menarik perhatian dan beresonansi dengan emosi konsumen. Otak manusia diprogram untuk mencari dan menanggapi narasi yang dibuat dengan baik. Bisa jadi, Podcast akan menjadi target channel marketing berikutnya yang ideal untuk bisnis Anda.

3. Pemasaran Email.

Bila ada yang menganggap email marketing itu mati, maka ini adalah persepsi yang keliru. Data mengatakan sebaliknya, justru email marketing tumbuh pesat sebanyak 91% pengguna internet di Amerika memakai email pada 2019.

Sedangkan, menurut laporan Statistika memperkirakan bahwa ada penggunaan email secara gloal yang akan tumbuh menjadi menjadi 4,48 miliar pengguna pada tahun 2024, meningkat 580 juta dari tahun 2018.

Channel marketing yang satu ini adalah cara idela untuk membuat pelanggan atau audiens tetap up-to-date dengan berita atau info terbaru dari bisnis Anda. Mendorong audiens untuk mau berlangganan buletin email (subscribe newsletter) akan menghasilkan lebih banyak prospek dan pendapatan bagi bisnis.

Buatlah email dengan konten yang berkaitan dengan pemasaran bisnis. Misalnya, menawarkan promo harga diskon, produk terbaru, atau berkomunikasi dengan audiens target yang dipersonalisasi.

4. Pemasaran Media Sosial.

Tidak lengkap berkecimpung di dunia marketing, tanpa menyentuh pemasaran media sosial. Hampir 3,6 miliar orang di seluruh dunia menggunakan media sosial pada tahun 2020, dan Statista memperkirakan jumlah ini akan tumbuh menjadi 4,41 miliar pada tahun 2025.

Jadi, kemungkinan besar, pelanggan Anda sudah menggunakan media sosial, yang berarti bahwa ini adalah saluran penting untuk upaya pemasaran bisnis.

Konsumen rata-rata mengatakan memakai media sosial untuk melarikan diri dari kehidupan sehari-hari, menghibur diri, terhubung dengan teman, dan berinteraksi dengan bisnis yang mereka sukai.

Pemasar menggunakan media sosial untuk membangkitkan kesadaran merek, membina hubungan dengan audiens, dan mengiklankan produk mereka.

Sejumlah besar platform media sosial kini bermunculan. Namun, perlu diingat, bahwa setiap platform media sosial itu menawarkan audiens berbeda dan unik yang siap berinteraksi dengan konten Anda.

· 73% pemasar mengatakan bahwa pemasaran media sosial efektif untuk bisnis mereka.

· Iklan Instagram berpotensi mencapai 928,5 juta pengguna.

· Iklan Twitter 11% lebih efektif daripada iklan TV langsung selama siaran langsung.

· Rata-rata tingkat keterlibatan TikTok di semua tingkat pengikut lebih tinggi daripada Instagram dan Twitter.

Secara keseluruhan, jika Anda meluangkan waktu untuk membuat strategi media sosial yang sesuai dengan setiap platform yang Anda gunakan. Kemungkinan besar Anda akan menemukan kesuksesan di channel marketing tersebut. Serta, lebih mudah bertemu audiens target Anda di mana pun mereka berada.

5. Pemasaran Search Engine Optimization (SEO).

Mesin pencari bisa dibilang saluran pemasaran terbaik untuk mendapatkan perhatian. Faktanya, mesin pencari adalah sumber utama penemuan produk dan layanan baru di antara semua pengguna internet.

Bagaimana tidak? Dampak mesin penelusuran sangat bagi bisnis yang menggunakan saluran untuk beriklan, terutama karena orang melakukan 89.144 pencarian di Google per detik.

Mesin pencari juga merupakan salah satu saluran pemasaran dengan konversi tertinggi. Karena orang-orang secara aktif mencari jawaban atas pertanyaan atau  solusi permasalahan mereka di Google.

Konsumen modern saat ini juga cenderung mengunduh penawaran atau mendaftar untuk uji coba gratis kalau bisnis Anda mampu memberikan apa yang mereka cari.

Ini berarti, sudah saatnya mengoptimalkan semua channel marketing yang berkaitan dengan SEO dan mengarah ke traffic. Bukan hanya website perusahaan saja, tetapi juga berlaku untuk channel YouTube, profil Google Maps Google Bisnisku, artikel blog, dan bahkan episode podcast Anda.

Jangan khawatir, Anda tidak perlu melakukan semua tugas tersebut sendiri. Karena, saat ini sudah banyak freelancer atau agensi marketing yang bisa membantu optimasi dalam hal peningkatan traffic website brand dari mesin penelusuran.

6. Pemasaran Influencer.

Pemasaran influencer adalah ketika sebuah brand bisnis bekerja sama dengan pembuat konten yang populer di industri tertentu untuk memasang iklan atau konten  yang sesuai.

Channel marketing ini begitu diminati pebisnis, dan 71% pelaku usaha mengatakan bahwa kualitas lalu lintas yang dihasilkan dari pemasaran influencer lebih baik daripada format iklan lainnya .

Memanfaatkan influencer untuk memenuhi tujuan pemasaran dapat bermanfaat dalam hal membangkitkan kesadaran merek, serta meningkatkan interaksi audiens.

Seperti disebutkan sebelumnya, konsumen semakin tidak mempercayai pemasar, dan mereka lebih mempercayai konsumen lain atau influencer.

Pasalnya, mereka memandang influencer sebagai orang seperti diri mereka sendiri, terutama ketika mereka memiliki minat yang sama.

Konten yang dibuat oleh influencer adalah bentuk UGC (user Generated Content) atau konten buatan pengguna, alias pemasaran dari mulut ke mulut.

7. Pemasaran Video.

Jika Anda belum mempertimbangkan untuk menggunakan pemasaran video , sekaranglah saatnya. Video dapat meningkatkan konversi, meningkatkan ROI, dan membantu Anda membangun hubungan dengan anggota audiens.

Selain itu, 69% konsumen lebih suka mempelajari apa yang ditawarkan oleh suatu merek melalui video. Video juga merupakan bentuk iklan konten yang tidak membatasi.

Di beberapa channel marketing, Anda mungkin hanya dapat memasukkan teks, beberapa hanya mengizinkan gambar saja. Bahkan, yang lainnya memprioritaskan audio. Tetapi, hebatnya video dapat menyediakan ketiganya, yaitu teks, gambar, dan audio.

Anda juga dapat membuat video iklan produk, video testimoni pelanggan, video demonstrasi cara/ tutorial, atau bahkan video langsung untuk menjawab pertanyaan pelanggan dan memecahkan masalah pertanyaan pelanggan.

Selanjutnya, video yang dibuat tinggal dibagikan saja ke media sosial, email, atau pesan instan seperti Whatsapp/ Telegram agar menyebar dan menghasilkan prospek pelanggan.


Setiap channel marketing memiliki keunggulan tersendiri. Mana nih, yang paling cocok buat brand bisnis Anda?