Membidik Gen Z dengan Micro Influencer Marketing 2022

Membidik Gen Z dengan Micro Influencer Marketing 2022

Tak diragukan lagi, ekosistem influencer telah booming selama beberapa tahun terakhir. Micro influencer adalah salah satu bagian penting dalam marketing 2022. Hanya dalam kurun waktu 5 tahun, pasar pemasaran influencer global tumbuh dari yang semula $1,7 miliar menjadi hampir $14 miliar.

Ditambah lagi, sejak pandemi COVID-19 melanda pada awal 2020, pertumbuhan media sosial semakin meroket dengan cepat. Tak heran,  banyak pelaku usaha yang memprediksi micro influencer marketing akan semakin membludak.

Di kalangan Gen Z, micro influencer sangat lekat dengan keseharian aktivitas media sosial. Terkadang, Gen Z akan mempertimbangkan membeli suatu produk atau jasa, setelah direkomendasikan micro influencer yang diikuti di media sosial.

Generasi yang lahir pada 1996-2010 ini, dianggap sebagian besar pelaku usaha sebagai target konsumen yang penting dijangkau. Tetapi, menjangkau Gen Z itu gampang-gampang susah! Berikut ini adalah beberapa strategi yang bisa diikuti:

Memadukan model belanja online dan offline (hybrid).

Beberapa tahun terakhir, ada banyak influencer yang bermigrasi alias berlomba-lomba pindah dari yang semula memakai Twitter, beralih ke Instagram.

Padahal, ada salah satu platform yang sangat diminati Gen Z yaitu TikTok. Bahkan, platform ini menjadi “markas” para Gen Z beradu kreativitas konten.

Pada tahun 2022, harapannya akan semakin banyak brand dan perusahaan yang memanfaatkan kampanye micro influencer marketing secara online dan offline.

Kampanye media sosial yang konvensional seperti give away atau review, memang tetap populer. Akan tetapi, banyak brand yang berupaya lebih kreatif dan berinovasi meningkatkan kampanye dengan berkolaborasi.

Contohnya, ada beberapa brand kosmetik yang menyewa micro influencer agar mengunjungi toko fisik di cabang kota tertentu agar ramai pengunjung. Misalnya, mengadakan seminar atau talk show tentang tips kecantikan.

Micro influencer dengan pengikut berjumlah sekitar 10 ribu sampai 100 ribu pengikut. Selain menarik followers online, micro influencer juga dapat menarik perhatian pejalan kaki yang melintas di sekitar toko.

Tak bisa dipungkiri, semakin banyak konsumen Gen Z yang menggunakan media sosial untuk berbelanja online. Meski begitu, tak ada salahnya memadukan belanja online dan offline (hybrid) sebagai trend micro influencer yang harus diperhatikan pada tahun 2022.

Pertumbuhan Program Brand Ambassador.

Program brand ambassador adalah salah satu strategi yang menghubungkan brand dengan micro influencer agar mendorong penjualan dan interaksi audiens target.

Jika dibandingkan macro influencer atau mega influencer yang pengikutnya jauh lebih banyak, sepintas micro influencer tidak ada apa-apanya. Padahal, fakta membuktikan bahwa banyak brand yang cenderung memilih micro influencer.

Micro influencer dianggap lebih unggul dari segi harga, interaksi audiens, hingga dampak social-proof yang dipercaya oleh para pengikutnya. Dengan berkolaborasi dengan micro influencer yang punya reputasi baik dan dihormati, akan terjalin hubungan yang solid dengan audiens.

Menurut Influencer Marketing Hub, micro influencer dengan 1.000 hingga 10.000 pengikut menghasilkan rata-rata $1.420 per bulan. Banyak brand atau usaha UMKM yang sebelumnya tidak memakai micro influencer, tiba-tiba tersadar bahwa terbukti micro influencer dapat menjangkau audiens mereka.

Bagaimana brand dapat terhubung dengan target konsumennya?

Brand selalu berupaya menyelaraskan diri dengan target konsumennya. Baik, dengan gaya komunikasi, strategi pemasaran, materi iklan, dan sebagainya. Namun, ternyata ada beberapa hal spesifik yang bisa mempengaruhi konsumen.

Dalam laporan State of the Consumer 2022 yang baru dari Resonate. Dilaporkan bahwa ada sejumlah konsumen yang mengaku terpengaruh membeli produk atau jasa, setelah melihat iklan TikTok. Terutama, iklan kosmetik dan baju.

Fakta ini sudah seharusnya diperhatikan oleh marketer dalam memahami target konsumennya. Jadi, apa saja sih, hal-hal yang perlu diketahui tentang kelompok konsumen saat ini?

Sekitas tentang kelompok konsumen di era saat ini.

Anda mungkin menganggap banyak konsumen yang gampang dipengaruhi iklan cenderung anak-anak muda. Namun, sebenarnya bukan hanya konsumen berusia muda, hampir seluruh konsumen Milenial dan Gen X mudah dipengaruhi.

Dari statistik, ditunjukkan sekitar 52% konsumen yang mudah terpengaruh adalah wanita. Sementara, 26% konsumen tersebut memiliki penghasilan sekitar di atas Rp 300 juta per tahun.

Sekitar 51% konsumen yang mudah terpengaruh sudah menikah, 40% memiliki anak berusia kurang dari 18 tahun, 34% berpendidikan tinggi, dan 10% menganggur.

Jadi, agar bisa benar – benar terhubung dengan audiens atau konsumen yang tepat, ketahui dan pahami dulu siapa saja target konsumen Anda. Temukan apa yang mendorong keputusan konsumen Anda membeli produk atau layanan bisnis Anda.

Dalam hal ini, analisis menunjukkan bahwa konsumen yang mudah terpengaruh iklan didorong oleh rasa ingin untuk menyesuaikan diri dengan gaya hidup lingkungan sekitarnya. Misalnya, mereka ingin membeli kosmetik atau pakaian bagus, karena melihat teman-teman di sekitar mereka juga terlihat menarik saat memakainya.

Semua hasil analisis ini dapat membantu marketer untuk menyusun dan menyesuaikan strategi pemasaran yang tepat dalam menjangkau kelompok konsumen targetnya.

Kebiasaan atau perilaku konsumen.

Seperti apa perilaku atau kebiasaan konsumen target Anda? Berikut ini adalah beberapa contoh kebiasaan konsumen rata-rata di Amerika:

· Sudah menikah dan memiliki anak.

· Berpendidikan tinggi.

· Berpenghasilan tinggi.

Umumnya, mereka senang berbelanja item barang, sebagai berikut:

· Peralatan olahraga dan kebugaran.

· Jam tangan dan perhiasan.

· Sistem audio rumah.

· Perabotan dapur.

· Perlengkapan rumah tangga.

Secara umum, konsumen yang mudah terpengaruh oleh micro influencer akan  lebih cenderung membeli produk yang hemat waktu, populer, dan paling menarik di kategorinya.

Mereka tak peduli apakah pembelian itu mudah digunakan, atau mewah. Yang jelas, konsumen seperti ini akan berhenti scroll kalau ada barang bagus yang direkomendasikan micro influencer. Jadi, tak heran kalau mereka gampang tergoda oleh review micro influencer tentang produk tertentu yang menarik dan populer.

Sekitar 34% konsumen yang terpengaruh memiliki pendapatan tambahan di bawah Rp 300 jutaan. Meskipun mereka punya beberapa barang impian, tapi mereka tetap sadar budget. Sehingga, kelompok konsumen yang terpengaruh micro influencer 13% sangat menyukai diskon atau voucher.

Anda sebagai pemilik usaha, dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk memberikan promo yang menarik calon pelanggan.

Dimana brand bisa menemukan konsumen potensialnya?

Oke, setelah memahami tentang micro influencer marketing di atas, sekarang di mana brand bisa menemukan konsumen potensialnya? Ya, menurut definisi, konsumen ini lebih cenderung responsif terhadap brand yang muncul di feed media sosial.

Secara khusus, 59% konsumen lebih mungkin menganggap influencer media sosial sebagai sumber informasi yang berpengaruh terhadap pembelian baju atau kosmetik.

Ini artinya, brand pakaian  tidak boleh mengabaikan kekuatan para influencer media sosial untuk mendorong penjualan.

Lebih dari 55% konsumen atau separuh konsumen yang terpengaruh iklan, biasanya menghabiskan waktu 20 jam lebih dalam seminggu untuk online. Mereka suka menonton jaringan live streaming di ponsel. Seperti Facebook Live atau Instagram Live. Dari sudut pandang media, di sinilah kemungkinan besar Anda akan menemukan konsumen yang potensial.

Konsumen pada tahun 2022 akan mencari tahu berbagai hal tentang produk atau jasa yang akan dibeli secara online. Maka itu, bagi pelaku usaha atau brand, ini adalah peluang hebat untuk menemukan calon pelanggan di antara milyaran audiens di luar sana.


Sekali klik checkout, semua merchant Mayar terkoneksi.

Udah tahu kan, kalau sekarang Mayar merilis fitur terbaru, across merchant bagi pengguna. Dengan fitur sekali klik checkout, pelanggan bisa bertransaksi dengan merchant lain yang memakai Mayar.

Jadi, tak perlu lagi repot – repot mengisi data seperti nama, email, nomor telepon, atau jasa kurir, satu per satu secara manual. Semanya, sudah terisi dan terdeteksi secara otomatis. Transaksi jadi lebih mudah, cepat, dan praktis banget, kan!

Keuntungan fitur One Click Checkout

Bagi merchant.

- Dapat mempermudah pelanggan untuk melakukan transaksi dan mendorong konversi penjualan.

- Ekosistem pembayaran Mayar akan semakin luas dan beragam sesuai kebutuhan

- Mencegah dan menurunkan churn rate akibat pelanggan yang tidak jadi membeli atau checkout.

Bagi pelanggan.

- Proses pembayaran lebih cepat, tanpa repot mengisi data satu per satu.

- Transaksi bisa diakses lewat perangkat seluler atau desktop.

- Proses belanja semakin modern dan minim kesalahan.

Gimana, mau coba buktikan sukses jualan online dengan aplikasi pembayaran modern Mayar? Silakan pakai Demo GRATIS 30 hari Mayar dan mulai tingkatkan penjualan usaha Anda.