Mobile Payment dan Retailer yang Makin Tak Terpisahkan

Mobile Payment dan Retailer yang Makin Tak Terpisahkan

Bagaikan sayur tanpa garam, itulah perumpamaan yang mungkin bisa digambarkan jika bisnis retail saat ini tidak menerapkan mobile payment dalam metode pembayarannya.

Seperti diketahui, dunia retail saat ini membutuhkan perangkat seluler untuk pembayaran yang praktis dan mudah. Bagaimana tidak? Hampir seluruh konsumen toko retail, sekarang memiliki setidaknya satu handphone.

Baik, berbelanja online atau langsung datang ke toko, pembayaran tunai saja dirasa masih belum cukup. E-wallet menjadi suatu terobosan yang inovatif dan sangat mendukung gaya hidup masyarakat milenial yang serba ingin cepat dan dinamis.

Mobile Payment Makin Digemari dan Tumbuh Pesat.

Pada sekitar 2017, sekitar lebih dari 48 juta warga Amerika memakai mobile payment. Hanya dalam kurun waktu setahun, jumlah pengguna mobile payment meroket jadi sekitar 55 juta warga.

Ini artinya, hampir 20% warga Amerika memanfaatkan mobile payment atau pembayaran seluler. Di Indonesia sendiri diprediksi akan ada lebih dari sekitar 200 juta orang yang akan memakai mobile payment pada 2025.

Mobile Payment, Cepat, Aman, dan Mudah Disesuaikan Kebutuhan.

Tengok saja bisnis retail yang terkenal di dunia seperti Starbucks atau Walmart. Kedua raksasa retail ini telah menerapkan opsi pembayaran seluler dan melihat hasil yang luar biasa.

Orang-orang sudah tak mau direpotkan dengan kehabisan uang tunai atau membawa dompet tebal. Cukup membawa smartphone, maka mereka bisa membayar berbagai keperluan sesuka hati.

Berikut adalah beberapa alasan mengapa mobile payment harus menjadi prioritas bisnis retail:

1. Transaksi Bisa Diselesaikan dalam Beberapa Detik.

Mobile payment hanya butuh beberapa detik untuk menyelesaikan transaksi. Lebih cepat dari kartu chip atau kartu magnetik. Sehingga, proses check-out jauh lebih cepat, untuk memangkas antrian pembeli.

Di era yang serba cepat ini, efisiensi hanya beberapa detik setiap transaksi akan menjadi suatu keuntungan ganda. Selain antrian berkurang, pelanggan juga merasa nyaman dan meningkatkan pengalaman belanja.

2. Informasi Pribadi Lebih Aman.

Memasuki era digital, masyarakat akan selalu was-was dengan kehadiran cyber crime. Pencurian identitas, password, hingga nomor pribadi menjadi isu yang sensitif di berbagai kalangan. Bahkan, perusahaan ternama pun, pernah mengalami problem kebocoran data pelanggan.

Akan tetapi, mobile payment akan menjadi solusi pembayaran yang lebih aman. Sebab, terdapat otentikasi, pemantauan, dan enkripsi data yang melindungi informasi bank dan pelanggan.

Faktanya, mekanisme pembayaran perbankan di perangkat seluler dianggap lebih aman daripada metode pembayaran tradisional. Hal ini berkat susunan sistem operasi seluler yang semakin canggih.

3. Layanan yang Disesuaikan untuk Retensi Pelanggan.

Siapa yang tak kenal nama brand retail kopi ternama, Starbucks. Bahkan, Starbucks sudah meluncurkan aplikasi pembayaran seluler atau mobile payment sendiri.

Kenyataannya, hampir 23 juta konsumen memakai aplikasi Starbucks untuk bertransaksi di dalam toko. Hal ini benar-benar efektif dalam meningkatkan kecepatan layanan transaksi.

Selain itu, pelanggan dapat menggunakan aplikasi Starbucks untuk membayar kopi mereka sambil menghemat uang dengan giveaway, promo, atau voucher spesial di akun masing-masing. Starbucks benar-benar mengubah permainan bisnis retail kopi dengan semaksimal mungkin.

Retailer Bakal Makin Untung Jika Mampu Mengontrol Ekosistem Pembayarannya.

Selama beberapa tahun terakhir, ekosistem pembayaran dunia retail semakin berkembang pesat. Mobile payment sudah dimanfaatkan seluruh masyarakat di berbagai negara.

Pada 2022, nilai transaksi mobile payment diperkirakan mencapai $14 triliun. Benar-benar angka yang fantastis, kan! Sebagai retailer, Anda dapat menawarkan ekosistem pembayaran yang lebih aman dan cepat pada konsumen. Salah satunya seperti mobile payment. Dan agar bisa menjalankan rencana ini dengan baik, sebaiknya perusahaan juga memilih provider metode pembayaran yang terbaik.

1. Minimalisir biaya admin.

Sebisa mungkin berikan kemudahan kepada konsumen agar bebas biaya admin saat bertransaksi di toko Anda. Baik, ketika menggunakan transfer bank, kartu debit, kartu kredit, dan lainnya.

Terkadang, mobile payment dalam aplikasi memiliki sejumlah biaya admin yang bervariasi. Namun, dengan tetap mengontrol ekosistem pembayaran, retailer bisa memilih provider yang dapat diajak bekerja sama. Anda bisa memilih kartu kredit, kartu debit, atau metode pembayaran lainnya yang menguntungkan bisnis retail.

2. Cepat beradaptasi dengan perkembangan teknologi.

Teknologi berubah cepat seiring zaman. Akan tetapi, tidak semua metode pembayaran itu dirancang sama. Kadang, konsumen mengharapkan pengalaman transaksi yang lebih cepat saat proses check-out.

Metode pembayaran dan pihak yang Anda pilih untuk ekosistem pembayaran memiliki dampak langsung pada proses tersebut. Dengan memegang kendali, Anda dapat memilih opsi pembayaran terbaik yang memenuhi kebutuhan pelanggan dan meningkatkan pengalaman pelanggan.

Seiring kemajuan teknologi, opsi pembayaran yang lebih baik mulai diminati. Misalnya, mobile payment. Kalau bisnis Anda belum mengadopsi teknologi pembayaran digital, bisa-bisa Anda berisiko kehilangan peluang bisnis dan kalah bersaing.

Coba bayangkan, ketika semua bisnis retail sudah beralih ke pembayaran digital seperti mobile payment. Namun, toko Anda masih menerapkan model pembayaran tunai, tentunya konsumen akan berpikir dua kali saat berbelanja dalam jumlah besar.

Atau, apakah Anda masih meminta pelanggan untuk scan sendiri barcode hanya untuk mengetahui harganya di rak? Kalau seperti ini terus, tindakan ini akan mengurangi pengalaman belanja konsumen.

Oleh karena itu, pastikan Anda membuat opsi dalam ekosistem pembayaran lebih lancar dan mulus. eMarketer melaporkan bahwa “Pada tahun 2019, sekitar 25% pengguna aktif smartphone di Amerika lebih senang berbelanja dengan mobile payment.

Sedangkan, pada 2022, sekitar 30% akan melakukan pembayaran proximity mobile. Apa itu pembayaran proximity mobile? Sekadar informasi, proximity mobile biasanya digunakan ketika Anda berbelanja langsung datang ke toko, namun tetap membayar belanjaan dengan mobile payment. Misalnya, dengan cara scan QR kode melalui smartphone, lalu tinggal bayar melalui aplikasi e-wallet.

Kalau Anda tetap terpaku pada metode pembayaran tunai yang masih tradisional, dikhawatirkan konsumen akan berpaling ke kompetitor lain yang lebih modern.

Masa depan pembayaran ada di sini! Sekarang, saatnya retailer memastikan bahwa ekosistem pembayaran mereka sesuai dengan gaya hidup masyarakat modern.

Menerapkan Metode Pembayaran Modern untuk Bisnis Retail.

Metode pembayaran digital sudah seharusnya diterapkan secepatnya untuk meningkatkan pengalaman belanja konsumen Anda. Hal ini sudah tak bisa ditawar-tawar lagi!

Sebab, pengguna aktif smartphone semakin bertambah setiap tahun. Yang perlu dilakukan pemilik usaha ritel atau pelaku UMKM adalah memilih provider layanan metode pembayaran yang aman, minim biaya, mudah dipakai, dan transaksinya cepat.

Masa depan pembayaran akan fokus pada kecepatan dan proximity payment. Bagaimana retailer bisa menerima pembayaran konsumen, tanpa mengharuskan konsumen membawa uang tunai atau kartu? Lalu, bagaimana retailer memanfaatkan teknologi pembayaran yang ada agar menarik konsumen?

Retailer membutuhkan metode pembayaran seperti QR kode, e-wallet, maupun pembayaran digital lainnya yang membuat transaksi jadi lebih fleksibel.

Mulai Gunakan Mobile Payment untuk Bisnis Anda

Yuk, manfaatkan kesempatan berharga ini untuk meningkatkan metode pembayaran Anda dengan provider yang tepat. Tingkatkan pengalaman belanja konsumen agar lebih menyenangkan, tanpa antri lama, serta berbagai promo dan diskon menarik!

Untuk mempelajari lebih lanjut tentang cara inovatif yang bisa Anda terapkan dalam hal metode pembayaran digital bisnis Anda, hubungi kami via email: [email protected].

Source img: Photo by Jack Sparrow from Pexels