QR Code Payment: Transformasi Metode Bayar di Masa Depan
Di tengah krisis pandemi COVID-19, pembayaran digital tumbuh semakin pesat. Kebanyakan orang tidak mau ribet melakukan kontak fisik atau memakai uang tunai dan memilih cashless.
Salah satu perubahan yang paling menarik adalah meningkatkan penggunaan kode QR (Quick Response) untuk pembayaran di berbagai ruang publik. Kode QR, ketika dibaca oleh smartphone, akan langsung menangkap detail pembayaran dan memfasilitasi pengiriman uang.
Hal ini memungkinkan bisnis untuk menerapkan solusi pembayaran nirsentuh dengan biaya murah, cepat, efisien, dan tanpa repot pakai mesin EDC atau hardware lainnya.
Perkembangan QR Code Payment di Asia
Dibandingkan Eropa atau Amerika, benua Asia justru memimpin dalam hal pembayaran memanfaatkan kode QR. Bahkan, di Cina, kode QR sudah menjadi pembayaran yang lumrah digunakan sehari-hari.
Banyak toko retail, outlet, atau merchant, dan bisnis komersial lainnya memakai kode QR sebagai sarana pembayaran modern.
Terlebih-lebih, saat pandemi COVID-19 melanda. Sampai-sampai, transaksi QR code payment di China menembus RMB 9,6 triliun pada Q4 2019. Dan pada 2020, meningkat 26% nilainya.
Kenapa pembayaran kode QR sangat diminati di wilayah Asia? Ada beberapa faktor yang ikut mendorong dibalik pertumbuhan cepat metode QR code payment ini.
1. Digitalisasi dan cashless.
Selama krisis pandemi COVID-19, pemerintah menghimbau masyarakat agar memakai pembayaran non-tunai atau cashless. Bahkan, pemerintah China menetapkan kode QR menjadi pembayaran standar nasional.
Disusul oleh India dengan QR Bharat, Indonesia dengan QRIS, Singapura dengan SG QR, dan Thailand dengan Thai QR.
2. Dukungan turis dan pedagang.
Penggerak kedua adalah dukungan para turis dan pedagang Tiongkok yang membawa metode pembayaran kode QR sebagai opsi utama. Sehingga, banyak pedagang di wilayah lain yang akhirnya juga ikut-ikutan mengoperasikan pembayaran kode QR.
Bahkan, sekarang kalau mau beli bakso atau martabak di gerobak kaki lima, Anda bisa langsung scan kode QR untuk pembayaran e-wallet.
3. Ekosistem e-wallet.
Ketiga adalah eksistensi e-wallet yang berkembang pesat di seluruh Asia. Membuat pembayaran kode QR semakin mudah diterapkan ke berbagai sektor bisnis. Terutama di Asia Tenggara dengan menggandeng sejumlah perbankan maupun non-bank.
Tak diragukan lagi, kini hampir 70% orang di seluruh dunia menggunakan ponsel untuk melakukan pembayaran.
Ditambah lagi, pandemi COVID-19 telah mengubah kebiasaan pembayaran kebanyakan orang. Dari semula tunai menjadi non-tunai alias cashless.
Sekitar 50% orang Amerika menggunakan pembayaran nirsentuh setidaknya sekali pada Juli 2020. Dan pada Oktober 2020, 75% orang mengatakan bahwa solusi nirsentuh sebenarnya sekarang menjadi metode pembelian sehari-hari mereka.
Kode QR adalah solusi tambahan yang jelas untuk membantu pembayaran. Jika Anda pelaku UMKM atau pemilik bisnis, sudah seharusnya menerapkan metode pembayaran digital yang modern seperti kode QR.
Manajemen kode QRIS untuk pembayaran bisnis dengan Mayar
Di Mayar, pengguna dapat membuat kode QRIS statis dan kode QRIS dinamis, serta mengubah style kode QRIS sesuai desain yang tersedia.
Pertama, buka halaman “My QRIS” di sebelah kiri menu navigasi. Kemudian, pilih Style yang tersedia dengan menekan dropdown menu “Pilih Style”.
Anda juga bisa membuat desain kode QRIS sesuai preferensi dengan “Pengaturan Style” dan menu yang tersedia.
Apabila desain kode QR sudah jadi, tekan tombol “Download QR” untuk mengunduh gambar kode QR-nya saja. Selain itu, Anda juga bisa tekan tombol “Download QR + template” bila ingin mengunduh gambar kode QR beserta template standar QRIS dari GPN Indonesia.
Setelah pengunduhan gambar selesai, gambar kode QR bisa langsung dicetak / diprint dan ditampilkan di outlet atau toko Anda.
Info lebih lengkap mengenai cara membuat kode QRIS dengan Mayar, silakan klik tautan di bawah ini: