Resep Membuat Kursus Online Sukses Tanpa Stres

Resep Membuat Kursus Online Sukses Tanpa Stres

Sedang memikirkan topik apa yang akan dibahas dalam kursus online Anda mendatang? Meluncurkan kursus online terkadang sedikit membuat kewalahan.

Sebab, bukan hanya topiknya harus menarik. Namun, isi konten juga padat, jelas dan berkualitas, serta membuat para peserta tetap betah mengikuti kursus online dari awal sampai akhir.

Wah, ini semua tentunya membuat Anda makin stres dengan berbagai tugas menantang. Ada banyak hal yang harus dilakukan. Seperti membuat modul kursus, membuat ide marketing, menulis konten, melakukan webinar, peluncuran, dan masih banyak lagi.

Tak masalah! Tarik napas dalam-dalam..

Di artikel kali ini, kita akan membuat tugas meluncurkan kursus online yang sukses jadi lebih mudah dan sederhana, tanpa stres. Yuk, simak langkah-langkahnya berikut:

1. Berikan keahlian spesifik bagi peserta.

Hampir kebanyakan kursus online menyediakan file atau modul yang bisa diunduh. Konten-konten ini bahkan bisa didapatkan secara gratis.

Namun, ada yang membedakan antara konten satu dan yang lain. Yaitu, nilai-nilai dan faedah yang ditawarkan. Tak semua konten menawarkan nilai hidup yang bermanfaat bagi setiap orang, terutama jika kursus online tersebut diberikan oleh ahli atau pakar spesifik di bidang tertentu.

Kabar baiknya, justru orang rela membayar Anda untuk mendapatkan konten-konten yang relevan dengan kondisi hidup mereka dan keahlian spesifik. Misalnya, keahlian hipnotis untuk menghilangkan kecanduan rokok, menambah kepercayaan diri, dan lainnya.

Jadi, apa yang bisa Anda tawarkan? Pertama, Anda bisa menyediakan pra kursus secara gratis. Jika mereka ingin mempelajari kontennya lebih dalam, mereka bisa mengikuti kursus online Anda.

Kemudian, Anda juga bisa menyediakan komunitas gratis dan secara eksklusif memberikan kepada peserta akses ke sesi VIP dengan keynote speaker. Anda juga bisa memberikan akses khusus ke peserta untuk sesi konsultasi.

2. Hasilkan 10-20% profit.

Setelah Anda membentuk komunitas kursus online yang solid, sekali seminggu Anda berhak membuat “permintaan” khusus. Yaitu, minta audiens untuk membeli ebook Anda yang tersedia.

Sebenarnya, hal ini bisa diiringi dengan berbagai penawaran menarik. Seperti, kupon, diskon, penawaran terbatas, dan lainnya. Harapannya, dengan penawaran menarik, penjualan akan semakin meningkat.

Pernahkah Anda melihat kerumunan calon pembeli yang antri di depan toko obral Tahun Baru, meskipun belum buka? Orang-orang menanggani insentif dengan cara yang berbeda, ketimbang hanya melabeli harga secara langsung.

Jadi, ciptakan urgensi agar mengarah pada pembelian secara cepat. Penawaran khusus yang terbatas waktu biasanya membutuhkan pemikiran yang cepat. Sehingga, terjadilah pembelian impulsif pelanggan yang meningkatkan penjualan kursus online.

Jika Anda ingin mendorong audiens untuk membeli gunakan strategi penawaran seperti tempatkan plugin penghitung mundur, katakan bahwa persediaan terbatas, tersedia diskon, dan lainnya agar meningkatkan konversi.

Selanjutnya, sistem urgensi yang didukung diskon sangat mempengaruhi pola pikir audiens agar bertindak cepat dan membeli. Diskon sederhana 25% atau 30% dalam waktu 24 jam, misalnya, akan sangat mendorong pembelian.

3. Memberikan ‘value’ atau nilai manfaat.

Bagian dari strategi "pembelian impulsif" adalah menyenangkan pelanggan dengan memberikan nilai manfaat semaksimal mungkin.

Hanya dengan satu kali atau beberapa kali mengikuti kursus online, peserta bisa meraih nilai manfaat yang diterapkan sepanjang karirnya.

Cara lain menambahkan nilai lebih pada kursus online Anda adalah salah satunya menawarkan pelatihan seperti coaching. Dengan menambahkan layanan personal coaching via Skype, email atau private course, Anda memberikan peserta kesempatan berdiskusi mengenai topik atau masalah yang lebih mendalam. Mereka bisa mendapatkan jawaban dari masalah yang selama ini mengganggu dalam karir atau kehidupan peserta.

Contoh idenya adalah mengatur sesi harian atau mingguan yang terjadwal. Di mana, peserta mendapatkan kesempatan berdiskusi dengan pakar industri, mentor karir, atau influencer. Sebagai bagian dari sesi coaching, para pakar dapat mendiskusikan kemajuan peserta dan menetapkan tujuan yang ingin diraih  bersama-sama.

Katakanlah Anda dapat menawarkan coaching sebagai bagian dari “pengaya” kursus online. Kemudian, tawarkan kursus online private dengan harga tertentu dan kursus online tambahan seharga tertentu.

Kemudian, jika Anda menawarkan paket kursus online secara berlangganan, sediakan beberapa pilihan paket harga berbeda. Paket kursus online private yang meliputi coaching personal bisa dikenakan biaya yang lebih tinggi ketimbang paket lain.

Jadi, semisal paket dasar langganan kursus online Rp 200 ribu/ bulan. Anda akan terkejut betapa banyak orang yang bersedia membayar tambahan Rp 200 ribu per bulan untuk mendapatkan 2 jam personal coaching atau Rp 100 ribu untuk sesi diskusi via Skype per minggu.

4. Mengotomatiskan testimonial.

Ketika kursus online selesai, sematkan beberapa screenshoot atau tangkapan layar testimonial pada sesi pelajaran terakhir.

Pertanyaannya sederhana, video singkat atau tulisan testimonial? Sebenarnya, jawabannya kembali ke preferensi masing-masing pembuat kursus online.

Namun, yang pasti, sebisa mungkin otomasikan testimonial positif para peserta ke website kursus online, landing page, atau sales page Anda agar semakin kredibel.

5. Buat pasukan afiliasi.

Para alumni peserta kursus online adalah aset yang berharga. Jangan biarkan mereka pergi begitu saja.

Setelah menyelesaikan kursus, kirimkan undangan sebagai tim afiliasi pemasaran atau affiliate marketing.

Misalnya, tawarkan komisi antara 20-35%. Dalam hitungan bulan, Anda akan mendapatkan keuntungannya dari para pasukan afiliasi. Bukan Anda saja sebagai pembuat kursus online yang diuntungkan. Namun, para afiliator juga bisa mendapatkan penghasilan pasif tanpa repot.

Pikirkan betapa mudahnya pemasaran kursus online dengan afiliasi pemasaran. Tanpa perlu membuat email berseri 30 hari, tak perlu integrasi yang rumit, tak ada segmentasi audiens, dan tak ada tombol CTA yang terabaikan.

6. Tawarkan sertifikat kursus.

Setelah melalui pelatihan dan kursus online, tentunya para peserta akan sangat senang mendapatkan sertifikasi kemampuannya.

Sertifikat keahlian setelah mengikuti kursus menjadi bukti bahwa mereka telah mendapatkan pengajaran serta pengetahuan tingkat lanjut. Sertifikat dapat dibuat sendiri atas nama tempat kursus Anda. Atau, Anda bisa memberikan sertifikat resmi yang bisa diakui oleh institusi global.

Sebaiknya, berikan sertifikat yang diakui secara global karena mudah dikenali oleh perusahaan besar. Terutama, jika para peserta ingin mengembangkan karir dan memiliki CV yang bersinar.

Dalam hal ini, Anda bisa membebankan sejumlah biaya kursus yang menawarkan dua opsi. Sertifikat dari lembaga kursus, atau sertifikat dari institusi yang diakui secara global. Anda dapat menyertakan opsi untuk memposting salinan fisik (cetak) premium sertifikat tersebut dengan sedikit biaya tambahan.

7. Memberikan bimbingan pada tugas yang diberikan.

Berikan peserta atau siswa kursus online kesempatan agar bisa meninjau tugasnya pada instruktur atau tutor. Misalnya, jika tugas yang diberikan ada kaitannya dengan bisnis, izinkan peserta berdiskusi dengan mentor atau pebisnis lain yang berpengalaman.

Tugas yang diberikan selama kursus online sangat bervariasi. Karena itu, bantuan yang bisa diberikan juga berbeda, tergantung apa tugasnya. Contohnya seperti:

· Anda bisa membantu memeriksa kembali CV atau portofolio peserta agar tampil lebih menarik di depan HRD.

· Membantu meninjau kegunaan keamanan website atau jaringan internet agar para peserta terhindar dari cybercrime.

· Menawarkan saran atau masukan tentang rencana pemasaran bisnis peserta.

· Memeriksa kembali tata bahasa atau tata ejaan agar tugas bisa lebih mudah dibaca dan dipahami dengan baik.

8. Berpikir di luar kotak.

Terakhir namun tak kalah penting, jangan takut mencoba dan bereksperimen dengan berbagai tools secara online maupun offline.

Misalnya, gunakan Pinterest atau Instagram untuk memasarkan kursus online dan membagikan pengalaman Anda sebagai ahli di bidangnya.

Anda juga bisa membagikan seperti apa contoh kasus, menceritakan kisah atau berbicara tentang profil Anda yang memotivasi peserta kursus online. Yang terpenting adalah buatlah materi yang menarik dan membuat peserta betah mengikuti kelas online Anda.

Atau, Anda bisa memakai platform Mayar untuk menyelenggarakan kelas online tanpa ribet. Halaman landing page kelas online dapat dibuat dalam hitungan menit, lalu bagikan ke media sosial untuk mengundang peserta kursus dari seluruh dunia.


Sebenarnya, membuat kursus online itu mudah, kok! Tawarkan materi pembelajaran berkualitas yang menarik bagi audiens target.

Sekalipun butuh lebih banyak waktu, tenaga, dan pikiran, namun inilah resep sukses meluncurkan kursus online yang sebenarnya.

Untuk memastikan Anda membuat kursus online yang berharga dan bermanfaat bagi para peserta, Anda harus mencicipi satu atau dua kali kegagalan, sampai Anda berhasil.

“Tak masalah berapa kali Anda gagal, Anda hanya perlu satu kali sukses. Kemudian, semua orang akan mengatakan Anda sukses dalam semalam”

Bagaimana, apakah Anda siap mengambil peluang sukses membuat kursus online?

Source image: Freelancer photo created by Lifestylememory - www.freepik.com