Tantangan Pembayaran Startup di Era Digital dan Solusinya

Tantangan Pembayaran Startup di Era Digital dan Solusinya

Menurut laman Katadata, pada 2019 sekitar 52,7% startup di Indonesia berasal dari wilayah Jabodetabek. Sedangkan, sisanya tersebar ke wilayah Kalimantan, Sulawesi, Sumatera, NTB, dan Bali. Dari sekian banyak startup tersebut, hampir semuanya memiliki tantangan yang sama, yaitu salah satunya pendanaan.

Mulai dari mengelola pendanaan tahap awal, hingga manajemen dana, membutuhkan bantuan SDM dan teknologi yang bisa diandalkan. Tak bisa dipungkiri, transaksi keuangan di awal startup sangat rumit. Pendanaan bisa berasal dari investasi pribadi, pendanaan seri, hingga angel investor dan ventura capital. Berikut adalah beberapa tantangan pembayaran dana startup dan solusinya di era digital.

1. Perlindungan dari frauds/ penipuan

Salah satu tantangan utama bagi para founder startup pemula adalah mencegah aktivitas penipuan dalam transaksi pembayaran. Jika tidak dilengkapi sistem pembayaran aman dan terintegrasi, hal ini bisa menyebabkan kerumitan dan potensi penipuan.

Maka itu, sangat penting diperhatikan untuk menyediakan payment link otomatis dan aman. Aspek ini harus menjadi prioritas saat memilih metode pembayaran yang tepat untuk bisnis startup Anda.

2. Integrasi teknologi

Di era digitalisasi yang cepat saat ini, tantangan bagi bisnis rintisan atau startup adalah integrasi website secara efektif dengan metode pembayaran yang tepat. Hal ini menjadi kunci penting sebagai fasilitas transaksi yang efektif untuk terus menjaga aliran pemasukan dana perusahaan.

Cukup pasang tombol bayar atau tombol check out di website, yang bisa terintegrasi dengan metode pembayaran digital. Seperti aplikasi e-wallet, scan kode QR, transfer bank, atau melalui Indomaret dan Alfamart. Integrasi pembayaran ini saat penting untuk memudahkan calon pelanggan membeli produk atau memakai jasa yang ditawarkan bisnis Anda.

3. Banyak pilihan metode pembayaran

Tantangan pembayaran lainnya bagi startup adalah metode pembayaran yang bisa disesuaikan dengan preferensi pelanggan. Ada kalanya, beberapa pelanggan yang berdomisili di pedesaan, tidak memiliki rekening bank, aplikasi e-wallet atau kartu debit.

Maka itu, bisa diberikan pilihan untuk membayar melalui toko fisik Alfamart atau Indomaret yang lebih mudah ditemukan tersebar di berbagai pelosok kecamatan seluruh Indonesia.

4. Bisa diakses dengan perangkat seluler

Di era serba HP, pembayaran startup juga seharusnya mengakomodasi akses dari perangkat seluler. Sebagian besar masyarakat yang tinggal di pelosok daerah, tidak memiliki komputer atau laptop. Namun, hampir saat ini setiap orang memiliki HP karena harganya relatif lebih murah dibandingkan laptop atau komputer.

Maka itu, website atau aplikasi startup Anda, juga harus bisa menyediakan akses pembayaran yang cepat dan responsif ketika dibuka dari perangkat seluler seperti HP, tablet, smartphone, dan sebagainya.

5. Biaya mempersiapkan gateway payment yang mahal

Kendala lain yang jadi tantangan pembayaran produk atau jasa startup adalah biaya penanganan yang mahal. Untuk menyiapkan payment gateway, pelaku bisnis startup biasanya harus merogoh kocek hingga puluhan juta. Ini untuk menyiapkan server, menyewa programmer, dan segala kebutuhan perangkat teknologi lainnya.

Banyak faktor yang menentukan mahalnya biaya gateway payment. Misalnya, jenis kartu SIM operator yang dipakai, metode penerimaan pembayaran, jenis skala bisnis, dan lainnya.

Solusi Pembayaran Hebat dan Harga Bersahabat untuk Bisnis Startup

Untuk menyelesaikan segala tantangan pembayaran di atas, kini telah hadir Mayar.id. Mayar merupakan platform manajemen tagihan dan pembayaran untuk bisnis yang sangat ideal diterapkan di era digital saat ini.

Mayar memberikan manfaat langsung dengan berbagai fitur pembayaran dan pengelolaan tagihan yang sangat praktis, mudah dipakai, aman, dan harga terjangkau. Hanya mulai dari Rp100 ribuan, Anda sudah bisa menampilkan tombol check-out atau tombol bayar yang bisa dipasang di website, blog, media sosial, landing page, atau email dan masih banyak lagi.

Cara kerja pembayaran link dari Mayar sangat sederhana. Anda cukup membuat tombol link pembayaran, lalu copy-paste tautannya dan bagikan ke channel yang diinginkan. Nantinya, calon pelanggan atau klien Anda cukup mengklik tautan/ link tersebut, dan bisa melakukan pembayaran secara cepat dan praktis. Bisa melalui transfer bank, kartu kredit/ VISA, shopeePay, gopay, DANA, Link Aja, atau Alfamart dan Indomaret. Bahkan, bisa juga membuat kode QR untuk dipajang di toko/ tempat bisnis maupun website Anda.

Selain itu, data pengguna yang sudah membayar tagihan juga tersimpan rapi dan terstruktur sebagai tambahan laporan billing dan bukti transaksi. Anda bisa mengatur penagihan otomatis secara periodik, baik mingguan, bulanan, atau custom.

Bagaimana, keren, kan? Jika Anda seorang pelaku UKM atau pebisnis startup yang tak mau repot dengan transaksi pembayaran atau tagihan, Mayar adalah jawaban Anda. Daftar sekarang di sini dan buktikan kemudahan Maya untuk pembayaran praktis bisnis Anda sekarang!

Image Credit: Unsplash