Teknologi vs Masa Depan Keuangan

Teknologi vs Masa Depan Keuangan

Teknologi dan keuangan adalah dua hal yang tak bisa terpisahkan. Mulai dari penemuan sempoa, kalkulator, hingga superkomputer. Semua teknologi tersebut dirancang untuk menyederhanakan tugas manusia mengelola keuangan yang kompleks.

Industri Fintech (Financial Technology) lahir dari kedua kombinasi tersebut. Kini, sebagian besar kegiatan finansial dilakukan semudah sekali sentuhan jari lewat smartphone atau tablet. Membuat semakin banyak orang terlibat dan mengakses layanan fintech.

Selain menghadirkan kemudahan, teknologi juga mendorong sejumlah terobosan baru yang visioner dalam sistem keuangan dunia. Contohnya, aplikasi investasi berbasis seluler dan pialang saham online.

Akan tetapi, revolusi fintech teruse berlanjut, berikut adalah beberapa tren paling penting yang akan membentuk masa depan finansial dari berbagai ide dan inovasi technopreneur:

Keamanan

Situasi saat ini, layanan finansial telah beralih dari ranah tatap muka ke interaksi jarak jauh. Maka itu, keamanan menjadi salah satu tantangan utama yang harus dihadapi pelaku usaha.

Kejahatan dunia maya yang terus meningkat, serta biaya perlindungan keamanan perusahaan yang mahal, harus menjadi perhatian.

Untuk mengatasinya, ada peningkatan fokus biometrik sebagai solusi keamanan yang tinggi. Sebab, biometrik sulit diretas dan diduplikasi. Contohnya seperti sidik jari, pemindai retina mata, pengenalan wajah, pengenalan suara, dan sebagainya.

Open banking (data bank terbuka)

Dikutip dari Warta Ekonomi, kini lembaga keuangan dan bank besar dituntut memberikan layanan open banking atau data bank terbuka.

Pada dasarnya, open banking adalah semacam data keuangan terbuka yang dibuat, diakses, dan dibagikan. Open banking menjadi jembatan penghubung data keuangan antara perbankan dan financial technology.

Saat ini, konsep data bank terbuka sudah mulai berkembang di Asia, termasuk Indonesia. Open banking akan memberikan perusahaan fintech kemampuan untuk memanfaatkan Big Data dan menyediakan layanan yang lebih bagus. Misalnya, membantu nasabah menurunkan tingkat utang, meningkatkan omset penghasilan, dan membuat keputusan investasi yang lebih baik.

Regtech

Karena perusahaan fintech terus membangun solusi teknologi terbaru, pemerintah dan lembaga keuangan terkait di seluruh dunia turut menerapkan aturan mendukung.

Hal ini membuat sejumlah perusahaan fintech harus berurusan dengan hirarki dan rumitnya peraturan di setiap negara tempat perusahaan beroperasi.

Regtech umumnya menjadi solusi yang dibagi ke dalam manajemen identitas, monitoring transaksi beserta risikonya, serta laporan regulasi.

Fungsi Regtech adalah untuk menyederhanakan proses identifikasi dan mematuhi peraturan yang relevan.

Pada tahun 2025, Regtech diprediksi akan mencapai 16 miliar dengan tingkat pertumbuhan sebesar 20,3%.

Adopsi cryptocurrency

Mata uang kripto atau cryptocurrency, semakin diminati perusahaan jasa keuangan. Misalnya, pada November 2020, PayPal mengumumkan akan mengizinkan semua pengguna di Amerika membeli atau menjual cryptocurrency di platformnya.

Semakin banyak orang yang mulai memakai cryptocurrency, maka semakin banyak bisnis yang juga mulai menggunakan.

Jika perusahaan fintech di masa depan jeli menganalisa pasar dan mampu mengatasi beberapa kelemahan cryptocurrency, maka perusahaan dapat menikmati keuntungan yang besar.

Aplikasi pembayaran seluler

Meskipun uang tunai masih banyak dipakai, namun jelas di masa depan opsi pembayaran cashless akan tersedia secara luas.

Mulai dari pedagang kaki lima, UMKM, hingga raksasa teknologi seperti Apple dan Google, pembayaran cashles telah menjadi prioritas utama industri jasa keuangan.

Aplikasi pembayaran lewat seluler dengan fitur transfer uang sudah banyak. Namun, transfer internasional masih jadi masalah besar. Maka itu, kemungkinan fintech di masa depan, perlu memikirkan solusi agar transaksi internasional bisa semulus transfer uang lokal.

--

Peluang bisnis akan semakin besar dengan memanfaatkan aplikasi pembayaran cashless lewat smartphone. Pelanggan atau klien, tidak perlu repot membawa uang tunai jika ingin berbelanja atau membayar ke toko Anda.

Cukup buat Link Pembayaran atau kode QRIS lewat Mayar, dan pelanggan bisa membayar cukup sekali klik dengan aneka metode pembayaran. Seperti e-wallet, transfer bank, kartu kredit/ kartu debit, atau merchant Alfamart/ Indomaret.

Jika bisnis Anda ingin berkembang seiring teknologi dan zaman, yuk segera beralih pakai aplikasi pembayaran yang modern seperti Mayar. Klik tautan ini untuk coba demo GRATIS 30 hari fitur-fiturnya secara lengkap.

Atau, jika Anda ada pertanyaan atau butuh bantuan, silakan kontak [email protected].