Tren Software as a Service (SaaS) di Indonesia

Tren Software as a Service (SaaS) di Indonesia

Dalam beberapa tahun terakhir perkembangan SaaS di Indonesia terus progresif, menurut penelitian Boston Consulting Group, pasar SaaS diperkirakan akan tumbuh sebesar 31,9% dalam lima tahun ke depan mencapai US $ 400 juta pada 2023 dari US $ 100 juta pada 2018.

SaaS menarik bagi orang-orang karena dirasa lebih efisien — lebih murah daripada biaya tenaga kerja dan infrastruktur lainnya, dan lebih mudah digunakan dengan menggunakan internet tanpa perlu adanya instalasi.

Penetrasi Internet di Indonesia Meningkat Dengan Cepat

Bisnis SaaS di Indonesia berpotensi untuk berkembang pesat karena pengguna internet di Indonesia terus berkembang setiap tahun dan hampir semua orang mulai menjadi pengguna internet. Tingkat penetrasi pengguna internet di Indonesia meningkat dua kali lipat dari semula 34,9% pada 2014 dan pada 2018 meningkat menjadi 64,8%. Seiring dengan bisnis yang memiliki akses internet yang baik, solusi cloud seperti SaaS menjadi lebih relevan dan lebih baik dari sebelumnya. Pertumbuhan infrastruktur internet yang berkelanjutan di Indonesia akan mendorong pertumbuhan SaaS di negara ini.

Harga Layanan Cloud yang Terjangkau

Layanan cloud seringkali lebih murah daripada solusi tradisional, hanya dibutuhkan internet untuk menggunakannya.Hal ini membuatnya lebih mudah dan lebih efektif bagi pengguna. Selain itu layanan cloud tidak memerlukan instalasi dan dapat diintegrasikan dengan cepat.

Semakin banyak UKM yang beralih ke Digital

Saat ini banyak pengusaha kecil (UKM) yang sudah terintegrasi, mereka cenderung berminat menggunakan metode cloud / SaaS, karena harganya yang terjangkau. Pengguna SaaS dapat menghemat banyak sehingga sangat membantu keuangan perusahaan. Selain itu, fitur-fitur SaaS yang banyak menggunakan otomasi menyebabkan UKM tidak perlu membayar banyak orang untuk melakukan pekerjaan di kantor.

Kesadaran akan SaaS telah Tumbuh

Survei oleh Cloud Indonesia dan MARS pada awal 2012 menyebutkan bahwa hanya 3% masyarakat Indonesia yang memahami kapabilitas SaaS. Perusahaan SaaS awal telah banyak berinvestasi dalam membangun kesadaran dan mengedukasi pengguna yang membuka jalan bagi pemain baru untuk masuk ke bisnis model ini.

Lebih Banyak Pengeluaran untuk Perangkat Lunak / Software

Biaya perusahaan untuk perangkat lunak di Indonesia telah meningkat sekitar 33% mencapai 900 juta USD. Sebagian besar perusahaan di Indonesia memiliki banyak anggaran untuk belanja perangkat lunak, pemain SaaS diperkirakan akan terus tumbuh di belakang tren ini.

Image Credit: https://clockwise.software/