Fitur Trial Mayar untuk Produk Membership, Coba Dulu Baru Beli!
Pernah nggak sih Anda berpikir, "Eh, sebelum langganan, kayaknya enak nih kalau boleh coba dulu!” Nah, inilah yang seringkali dikenal dengan fitur Trial untuk produk membership/ berlangganan, seperti Saas (Software as a Service).
Sebelum berlangganan suatu aplikasi atau software, calon pelanggan diperbolehkan memakai fitur Trial selama beberapa waktu, misalnya 30 hari, 3 hari, 14 hari, dan sebagainya.
Fitur Trial ini gampang banget diatur dan yang lebih kerennya lagi, otomatis bisa mengirimkan surat tagihan elektronik via email secara otomatis ketika masa coba gratis/ free trial berakhir.
Ada kabar bagus, nih! Mayar menghadirkan fitur Trial agar Anda bisa lebih mudah menambahkan biaya awal atau biaya sekali bayar ketika pelanggan mendaftar membership. Sangat berguna jika Anda ingin mengatur biaya registrasi, biaya instalasi, atau biaya setup lainnya.
Yang jelas, dengan fitur Trial dan pengaturan biaya awal tersebut, pelanggan akan semakin dimanjakan untuk coba produk membership Anda sebelum akhirnya memutuskan untuk berlangganan. Keren, kan?
Yuk, kita pelajari ulasan selengkapnya mengenai fitur Trial Mayar berikut ini!
Apa itu Fitur Free Trial/ Uji Coba Gratis?
Uji coba gratis atau free trial adalah kesempatan bagi calon pelanggan untuk mencoba produk Anda tanpa harus membayar.
Tujuannya adalah agar mereka bisa coba produk terlebih dulu dengan harapan nantinya mereka akan berlangganan versi berbayar ketika masa uji coba berakhir.
Tapi, perusahaan SaaS juga bisa mengadakan uji coba berbayar yang lebih fokus pada mendapatkan calon pelanggan berkualitas, meskipun jumlah pendaftar biasanya lebih sedikit.
Sebagai contoh, Anda mungkin tahu situs Ahrefs yang menerapkan uji coba berbayar untuk memberikan kesempatan pengguna mencoba berbagai fitur dengan biaya murah.
Jadi, pengguna bisa tahu apakah memang harga yang dibayarkan sepadan dengan kualitas fitur yang diberikan.
Perlu dipahami bahwa Free Trial/ uji coba gratis itu berbeda dengan demo gratis. Demo umumnya hanya berisi presentasi mengenai panduan atau tutorial cara memanfaatkan fitur aplikasi.
Sementara itu, kalau uji coba/ Trial membolehkan pengguna mencoba sendiri seluruh fitur-fiturnya.
Apakah free trial itu sama dengan freemium?
Nah, ini yang mungkin sering membuat bingung. Freemium berbeda dari free trial, ya.
Free trial umumnya memiliki batas waktu, seperti 14 hari, 30 hari, dll, sedangkan freemium tidak memiliki batasan waktu. Tapi, biasanya, dalam freemium ada pembatasan fitur-fitur yang bisa dicoba pengguna.
Jadi, kalau semisal fitur aplikasi cukup banyak, maka semakin lama juga waktu yang dibutuhkan pengguna untuk mencoba semua fiturnya. Nah, di sinilah freemium menjadi solusi yang menarik.
Dengan memberikan waktu tanpa batasan bagi pengguna yang ingin mencoba semua fitur, mereka bisa terus memakai aplikasi kapanpun mereka butuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan.
Nah, setelah mereka mungkin “terbiasa” dengan aplikasi tersebut, pelanggan akhirnya merasa “Aha.. inilah produk yang saya cari!” sehingga mereka mau membayar untuk berlangganan akses penuh.
Cara lain untuk mendorong pelanggan agar beralih ke paket berbayar adalah membuat beberapa batasan. Misalnya, Slack membatasi pengguna freemium hanya bisa menyimpan riwayat chat sampai 10.000 pesan atau tidak boleh memakai lebih dari 10 integrasi.
Baca juga : 4 Strategi Menjual Subscription bagi Bisnis SaaS
Coba Sebelum Beli, Tips Agar Tim Sales Bisa Maksimalkan Fitur Trial Produk Membership
Sobat Mayar, mungkin Anda setuju kalau produk SaaS (Software as a Service) memang bisa menerapkan model Free Trial untuk memikat pelanggan. Akan tetapi, sebenarnya hal ini bisa menjadi hal yang dilematis.
Iya, satu sisi, gampang banget membuat orang mendaftar dan mencoba produk Anda. Tapi di sisi lain, karena tak ada komitmen pembelian, mungkin saja calon pelanggan beralih ke produk lain. Orang bisa beralih secepat mereka bergabung.
Jadi, sangat penting memastikan agar calon pelanggan bisa mencoba produk gratis dan mendapatkan manfaat maksimal. Kuncinya adalah komunikasi dan teamwork agar free trial menjadi konversi penjualan.
Memanfaatkan Fitur Free Trial untuk Produk Membership/ Perusahaan SaaS
Apa sih yang bikin uji coba gratis itu berguna banget buat perusahaan SaaS (Software as a Service)? Lalu, bagaimana cara bikin orang-orang yang mencoba produk kita menjadi pelanggan berbayar? Inilah beberapa tips yang perlu disimak:
1. Visualisasi Momen "Aha"
Sekarang, kita ambil contoh Anda sedang berjualan aplikasi Kasir atau POS (Point of Sales). Sebelum orang mencoba aplikasi tersebut, tim sales marketing mungkin sudah menggambarkan betapa keren fitur-fitur aplikasi tersebut.
Contohnya, aplikasi kasir bisa mempercepat antrian, mudah melacak arus kas keluar/ masuk, dan sebagainya. Nah, masalahnya, tidak semua calon pelanggan tersebut bakal langsung mendapatkan hasil maksimal dalam 2 minggu masa uji coba/ free trial.
Jadi, pastikan Anda punya langkah-langkah pencapaian yang bisa mereka lihat dan rasakan. Selanjutnya, gunakan kampanye email untuk menunjukkan progress mereka.
Misalnya, kalau produk SaaS Anda adalah aplikasi kasir dengan target pelanggan adalah para pemilik toko atau bisnis UKM, Anda bisa membuat konten visual/ video sejauh mana mereka bisa mencapai tujuan itu.
Hal ini yang akan membuat calon pelanggan merasa sangat dekat dengan momen “Aha, inilah aplikasi yang selama ini saya cari”.
2. Kenali Alasan Kenapa Pengguna Berhenti Memakai Produk
Berikutnya, mungkin ada beberapa calon pelanggan yang kurang tertarik atau bahkan memutuskan berhenti memakai produk Anda. Meskipun mengecewakan, tapi Anda perlu mencari tahu apa penyebabnya.
Anda bisa mengumpulkan alasan kenapa mereka berhenti menjadi pelanggan melalui pertanyaan – pertanyaan sederhana via email atau survey. Misalnya, beberapa pertanyaan seperti:
· Apakah pelanggan tersebut tidak bisa mencapai tujuannya dengan produk tersebut?
· Apakah produknya tidak sesuai dengan iklan yang ditawarkan?
· Apakah masalahnya ada di harga produk kami?
· Apakah pesaing punya fitur yang tidak dimiliki aplikasi kami?
· Apa yang bisa kami lakukan agar pelanggan mau coba produk kami lagi?
3. Ikuti Perjalanan Pelanggan
Nah, untuk memahami kondisi pelanggan, Anda perlu mengikuti perjalanan mereka. Hal ini sangat penting untuk memeriksa:
· Sejauh mana mereka bisa pakai produk untuk mencapai tujuan mereka?
· Apakah mereka benar-benar memakai produk tersebut?
· Fitur-fitur apa yang sukai?
· Apakah mereka benar-benar memakai fitur-fitur itu? Jika tidak, tanya mereka alasannya.
· Halaman mana yang punya drop rate tertinggi?
Tingkat drop rate tertinggi adalah saat banyak orang meninggalkan halaman tertentu sebelum selesai. Misalnya, di toko online, jika banyak pelanggan meninggalkan halaman keranjang belanja sebelum membayar, itu adalah contoh tingkat drop rate tertinggi di halaman tersebut.
Hal ini menunjukkan ada masalah yang perlu diperbaiki, seperti tampilan halaman yang membingungkan atau proses pembayaran yang sulit.
Baca juga: Paket Tahunan vs Bulanan untuk Bisnis SaaS, Manakah yang Terbaik?
4. Pahami Setiap Pelanggan itu Unik
Produk SaaS yang bagus sudah sepatutnya bisa menarik berbagai macam pelanggan, tapi setiap pelanggan itu unik.
Mereka mungkin memakai produk Anda untuk satu fitur tertentu saja, di mana mereka menganggapnya sangat penting sampai-sampai seolah tak bisa bekerja tanpa fitur itu.
Akan tetapi, perlu diingat juga mungkin ada fitur lain yang tak terlalu mereka butuhkan.
Jadi, bagaimana? Anda perlu membuat segmentasi pelanggan dan pemasaran yang lebih personal. Hasilnya, pelanggan bisa lebih memaksimalkan layanan yang diberikan sesuai kebutuhan masing-masing.
5. Hindari “Steve Jobs Bias”
Bias Steve Jobs adalah keyakinan bahwa Anda tahu lebih baik daripada pelanggan tentang produk yang disukai. Ini berarti Anda merasa mampu menciptakan produk yang lebih baik daripada yang pernah pelanggan bayangkan.
Sebagai contoh, Anda memiliki bisnis pakaian online. Anda ingin menambahkan fitur baru yang disebut "Pilih Warna Kustom" yang memungkinkan pelanggan memilih warna produk sesuai keinginan. Namun, Anda tidak yakin apakah pelanggan akan menggunakan tombol tersebut atau tidak.
Jadi, Anda perlu mengikuti prinsip "Hindari Steve Jobs Bias ". Sebelum menghabiskan banyak waktu dan sumber daya untuk mengembangkan fitur ini sepenuhnya, Anda memutuskan untuk menciptakan versi sederhana dulu.
Anda menambahkan opsi "Warna Kustom" dalam bentuk dasar, seperti kaos polos di mana pelanggan dapat menambahkan warna yang diinginkan.
Selanjutnya, Anda dapat melacak seberapa banyak pelanggan yang benar-benar menggunakan fitur ini untuk memilih warna khusus. Jika sebagian besar pelanggan mulai menggunakannya dan tampaknya sangat tertarik pada pilihan warna kustom, maka Anda tahu bahwa fitur ini diinginkan.
Namun, jika hampir tidak ada yang menggunakannya atau hanya sedikit yang melakukannya, Anda menyadari bahwa pelanggan Anda mungkin tidak begitu mempedulikan pilihan warna kustom.
Jadi, menghindari prinsip “Steve Jobs Bias" membantu pebisnis mengumpulkan data nyata tentang apa yang diinginkan oleh pelanggan, sebelum menghabiskan banyak waktu dan sumber daya untuk membuat fitur yang lebih kompleks.
Baca juga : Tren Software as a Service (SaaS) di Indonesia
Mayar Hadirkan Fitur Trial di Produk Membership, Coba Sekarang!
Anda punya produk atau jasa yang menawarkan Free Trial ke pelanggan? Pas sekali! Supaya mereka lebih yakin membeli, kini Anda bisa menggunakan fitur Trial Mayar di produk membership!
Fitur Trial Mayar mudah diatur dan akan secara otomatis mengenakan biaya setelah masa trial berakhir.
Selain itu, Mayar juga telah melakukan pembaruan pada fitur membership. Anda sekarang memiliki opsi untuk menambahkan biaya awal atau biaya sekali bayar saat pelanggan mendaftar keanggotaan. Wow banget, kan!
Sangat cocok untuk mengenakan biaya instalasi, biaya pendaftaran, atau biaya pengaturan lainnya. Jadi, jangan pikir lama, segera daftar akun Mayar sekarang dan nikmati manfaat fitur Trial Mayar!
Cek video Panduan Membuat Paket Trial Untuk Produk Membership untuk lebih detailnya!
Jangan lewatkan kesempatan mengasah kemampuan marketing dengan eBook "4 Tips Cara Membuat Konten Viral di Sosial Media." Anda juga bisa menambah wawasan "Teknik Copywriting: Tips Jitu Jualan Laris Anti Banting Harga". Mulai tingkatkan bisnis Anda sekarang dengan mengunduh ebook ini secara GRATIS!